Mengapa sifat manusia ini selalu tidak pernah menghargai apa yang sudah menjadi miliknya? Bahkan manusia cenderung menyia-nyiakan yang terbaik sudah Allah berikan padanya.
Mengapa manusia tidak bisa bersikap lebih berhati-hati untuk menjaga apa yang sudah menjadi milikinya?
Dan mengapa ada manusia tidak pernah mau belajar dari kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuatnya, tetapi malah mengulangi kesalahan yang sama?
Dan ketika Allah mengambil yang terbaik darinya barulah dia menyadari arti kehilangan yang sebenarnya. Menangis meraung-raung dan menyesali segala sesuatu yang pernah dilakukannya dahulu. Padahal tangisannya tidak lagi bisa mengembalikan yang sudah hilang atau pergi.
Terkadang manusia memang harus diberi pelajaran yang teramat menyakitkan, hingga menyentakkan palung hatinya yang paling dalam, menghancurkan dan meluluh-lantakkan semangat dan jiwanya baru dia menyadari selama ini betapa berartinya apa yang sudah dimilikinya tapi dia tak pernah menyadarinya.
Manusia cenderung selalu meminta lebih dan lebih pada Allah, walau Allah sudah memberikan yang terbaik untuknya, sedangkan dirinya tak pernah menyadari segala kekurangannya.
Ketika seorang istri selalu meminta lebih kepada suaminya dan tak pernah mau menerima kekurangan suaminya, si istri selalu mengucapkan kata-kata kalau suaminya bukan suami yang terbaik. Padahal kalaulah seorang istri mau menbandingkan dirinya dengan keadaan diluar sana, betapa banyaknya istri-istri yang tidak seberuntung dia. Istri-istri yang sudah berusaha untuk menjadi istri yang terbaik bagi suaminya tetapi tetap selalu terzalimi.
Dan ketika seorang suami selalu menuntut istrinya untuk bisa menjadi seperti apa yang dia inginkan, apakah suaminya sudah menjadi imam yang terbaik buat istri dan anak-anaknya? Bukankah suami adalah contoh teladan bagi istri dan anak-anaknya? Jika seorang suami menginginkan istrinya seperti Khadijah, bisakah seorang suami sebaik dan sebijak Nabi Muhammad SAW?
Haruskah kehilangan dahulu baru menyadari betapa berartinya dia selama ini bagi dirimu???
Haruskah kehilangan dahulu baru menyadari betapa apa yang selama ini diperbuatnya untukmu, itulah yang terbaik dia berikan padamu?
Haruskah kehilangan dahulu baru menyadari segala pengorbanan yang sudah dia berikan padamu?
Seandainya manusia menyadari kalau Allah selalu memberi sinyal-sinyal peringatan sebelum Allah mengambil sesuatu yang terbaik darinya, maka tidak akan pernah ada kata "MENYESAL"