Selasa, 09 September 2014

TULUS ITU SUDAH PINDAH, GAK TAU PINDAH KEMANA???


Ingat pada nasehat seorang teman yang berkata padaku;
Di zaman sekarang ini kita sulit menemukan orang yang benar-benar tulus untuk menolong kita dan kita juga sulit untuk membedakan mana yang benar-benar tulus dan mana yang pamrih
Aku jadi berpikir, sudah sedemikian burukkah manusia di dunia ini??? Apakah ini terjadi karena tekanan ekonomi yang membuat manusia hanya memikirkan keselamatan dirinya sendiri, atau karena hati nurani yang ada di dalam diri setiap manusia sudah hilang sama sekali???
Tapi semua pertanyaan itu berpulang kembali pada diri kita masing-masing. Ada dimanakah posisi kita sekarang? Hanya memikirkan diri kita sendiri atau memang hati nurani kita sudah tidak ada lagi???
Ketika seseorang berkata "Ngapain mikirin keadaan orang lain, keadaan aku aja belum beres". Sepintas bila kita mendengar ucapannya, mungkin sebahagian orang akan membenarkan apa yang diucapkannnya. Tapi ketika kita melihat kenyataan hidupnya yang ternyata masih dikatakan hidup lumayan berkecukupan bahkan serba berkecukupan, apakah yang diucapkannya itu merupakan suatu ucapan yang sangat tidak manusiawi???
Mungkin ketulusan di dunia ini sudah tidak ada lagi karena semua orang saling berlomba untuk menjadi yang terhebat biar dikatakan "HEBAT". HEBAT yang saya maksud disini bukan "HEBAT" karena kemampuan intelektualnya atau karya-karyanya yang membanggakan dunia. Tapi "HEBAT" yang saya maksud disini adalah HEBAT karena ingin diberi penghargaan oleh orang-orang kalau kehidupannya serba glamour dan "HEBAT" dan HEBAT karena memiliki teman-teman sepergaulan yang berasal dari kalangan sosialita tinggi. Kerena ingin jadi yang terHEBAT dalam tanda kutip, makanya hati nurani yang sebenarnya selalu jujur mengatakan tentang kebenaran menjadi sirna semuanya. 
Bila hati nurani sudah sirna, maka ketulusan itu sudah tidak akan dimiliki lagi. Karena segala sesuatu yang dilakukan hanya berdasarkan PAMRIH. PAMRIH agar yang dilakukannnya itu bisa menguntungkan buat dirinya tapi tidak untuk orang lain.
Bila semua itu terjadi maka jangan heran jikalau zaman sekarang makin bertumbuhan orang-orang yang egosentris. Egosentris muncul karena adanya sebab-akibat hubungan timbal-balik. Ketika seseorang sangat membutuhkan pertolongan yang TULUS TANPA PAMRIH dari seseorang, tapi kenyataan yang diterimanya berbeda, maka si orang yang membutuhkan pertolongan itu pun menjadi TIDAK TULUS juga ketika sipenolongnya itu meminta tolong padanya. Seperti yang dikatakan pada gambar diatas, maka itulah yang terjadi sekarang ini.
Maka ada baiknya mulai sekarang kita lebih BUKA MATA, BUKA TELINGA, BUKA HATI dan BUKA PIKIRAN kita. Bahwa masih banyak orang-orang disekitar kita yang kehidupannya tidak seberuntung kita, yang membutuhkan pertolongan kita dengan TULUS TANPA PAMRIH. Bukankah Allah berkata;
Jika engkau memberi 1 kebaikan pada orang lain, maka Aku akan menggantikannya dengan 10 kebaikan lagi buat dirimu