Selasa, 31 Desember 2013

SEBELUM TERLAMBAT

Mengapa sifat manusia ini selalu tidak pernah menghargai apa yang sudah menjadi miliknya? Bahkan manusia cenderung menyia-nyiakan yang terbaik sudah Allah berikan padanya.
Mengapa manusia tidak bisa bersikap lebih berhati-hati untuk menjaga apa yang sudah menjadi milikinya?
Dan mengapa ada manusia tidak pernah mau belajar dari kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuatnya, tetapi malah mengulangi kesalahan yang sama?
Dan ketika Allah mengambil yang terbaik darinya barulah dia menyadari arti kehilangan yang sebenarnya. Menangis meraung-raung dan menyesali segala sesuatu yang pernah dilakukannya dahulu. Padahal tangisannya tidak lagi bisa mengembalikan yang sudah hilang atau pergi.
Terkadang manusia memang harus diberi pelajaran yang teramat menyakitkan, hingga menyentakkan palung hatinya yang paling dalam, menghancurkan dan meluluh-lantakkan semangat dan jiwanya baru dia menyadari selama ini betapa berartinya apa yang sudah dimilikinya tapi dia tak pernah menyadarinya.
Manusia cenderung selalu meminta lebih dan lebih pada Allah, walau Allah sudah memberikan yang terbaik untuknya, sedangkan dirinya tak pernah menyadari segala kekurangannya.
Ketika seorang istri selalu meminta lebih kepada suaminya dan tak pernah mau menerima kekurangan suaminya, si istri selalu mengucapkan kata-kata kalau suaminya bukan suami yang terbaik. Padahal kalaulah seorang istri mau menbandingkan dirinya dengan keadaan diluar sana, betapa banyaknya istri-istri yang tidak seberuntung dia. Istri-istri yang sudah berusaha untuk menjadi istri yang terbaik bagi suaminya tetapi tetap selalu terzalimi.
Dan ketika seorang suami selalu menuntut istrinya untuk bisa menjadi seperti apa yang dia inginkan, apakah suaminya sudah menjadi imam yang terbaik buat istri dan anak-anaknya? Bukankah suami adalah contoh teladan bagi istri dan anak-anaknya? Jika seorang suami menginginkan istrinya seperti Khadijah, bisakah seorang suami sebaik dan sebijak Nabi Muhammad SAW?
Haruskah kehilangan dahulu baru menyadari betapa berartinya dia selama ini bagi dirimu???
Haruskah kehilangan dahulu baru menyadari betapa apa yang selama ini diperbuatnya untukmu, itulah yang terbaik dia berikan padamu?
Haruskah kehilangan dahulu baru menyadari segala pengorbanan yang sudah dia berikan padamu?
Seandainya manusia menyadari kalau Allah selalu memberi sinyal-sinyal peringatan sebelum Allah mengambil sesuatu yang terbaik darinya, maka tidak akan pernah ada kata "MENYESAL"

Senin, 11 November 2013

KEPASRAHAN

Mengusik sang bayu menerpa wajahku
yang mencoba menghiburku dengan tiupannya
namun aku masih terus berpetualang dengan alam pikiranku

Gerimis hatiku belum juga mereda
ketika penatnya hati merubuhkan fisik
tersungkur aku dalam takdir
memenjarakan segala rasa yang tersembunyi

Kini kelelahan semakin bergelayut
kuputuskan takdir pada sebuah doa
hidup atau mati

Senin, 04 November 2013

CINDERELLA KECEBUR GOT

Alkisah pada zaman dahulu kala hiduplah seorang duda yang bernama Anshari Nasution bersama 4 orang anak gadisnya. Anaknya yang pertama bernama Khairun Nisha (Beby), yang kedua Duma Serepine, yang ketiga Hanifah Nainggolan dan yang terakhir Nuraini Hrp. Ke 4 anak gadis Pak Anshari Nasution ini semuanya cantik-cantik, tapi yang paling cantik Nuraini Hrp ( penulis nyengir2 monyet krn narsis :D ).
Suatu hari Pak Anshari Nasution yang merasa kalau umurnya sudah tak lama lagi karena merasa dirinya semakin tua ( betul! emang kliatan, ubannya aja sdh banyak :p ) mulai khawatir dengan keadaan anak-anak gadisnya. Karena hingga detik ini anak gadisnya kesemuanya masih pada jomblo. Hingga akhirnya suatu hari Pak Anshari membuat suatu sayembara pengumuman :
“Barangsiapa mau dan bersedia melamar anak-anak gadisnya, maka akan diberikannya hadiah beberapa ha perkebunannya. Jika yang dilamar Khairun Nisha maka akan diberikannya 1ha perkebunan kurma, jika yang dilamar Duma Serepine maka akan diberi 1ha perkebunan jengkol, jika yang dilamar Hanifah Nainggolan maka yang diberi 1ha perkebunan petai dan jika yang dilamar Nuraini Hrp maka yang diberi 1ha perkebunan salak.”
Mendengar sayembara pengumuman itu maka mulailah berbondong-bondong berdatangan para pemuda dari seluruh penjuru daerah, hingga keangkasa raya dan alam gaib ( bah! Ngaco critanya ).
Mendengar banyaknya para pemuda yang berdatangan ingin melamar mereka, Khairun Nisha dan Nuraini Hrp menjadi khawatir. Khawatir karena sebenarnya mereka tidak jomblo, hanya saja mereka menyembunyikan keberadaan pacarnya karena mereka masih suka tebar pesona kesana-kemari pada cowok-cowok di dunia maya. Khairun Nisha dan Nuraini mempunyai hobby yang aneh, yaitu suka PHP  ( Pemberi Harapan Palsu ) pada cowok2 di dunia maya ( kalau yang ini jangan dipercaya, itu fitnah! ). Sedangkan Duma Serepine dan Hanifah Nainggolan yang emang benar2 jomblo abis merasa kesenangan. Saking senangnya sampai lompat2 kejingkrangan hingga jebol atap rumah mereka gara2 lompat kejingkrangannya terlalu tinggi sekali. Nuraini Hrp sebenarnya punya pacar yang tinggal di Kalimantan, hubungan mereka baru berjalan 3 bulan ( lagi hot2nya  ^_^ ), sebenarnya kekasihnya ini adalah mantan sahabatnya semasa kuliah dulu dan kemudian CLBK ( Cinta Lama Bersemi Kembali ) ketika mereka bertemu lebaran kemarin. Sedangkan Khairun Nisha masih menunggu kekasihnya karena cowoknya lagi ngumpulin uang koin untuk Prita Mulyani. Eh, salah, maksudnya untuk melamarnya.
Dari sekian banyaknya pemuda yang mencoba ingin melamar, akhirnya yang berhasil lulus seleksi dari berbagai seleksi penyaringan tinggallah 3 orang pemuda, yaitu Bhoedhei Budhai, Budi Bep Guardiola dan Budi Darwin. Khairun Nisha dan Nuraini Hrp khawatir kalau diantara 3 pemuda itu nantinya ada yang melamar mereka, maka mereka pun mulai berpikir strategi apa yang akan dilakukan agar para pemuda itu hanya memilih Duma Serepine dan Hanifah Nainggolan. Akhirnya Nuraini Hrp memutuskan bertanya pada kekasihnya melalui BBM (Blackberry Mesengger).
“Yang, gimana nih caranya, supaya cowok2 itu gak ada yang milih aku dan Kak beby?”
“Gini aja. Suruh teman kamu supaya menyebarkan gossip kalau ada anak kesayangan Pak Anshari Nasution yang paling cantik senang dengan sepatu kaca, tapi punya hobby berenang di dalam got. Dan Pak Anshari Nasution memanggil putri kesayangannya ini “Cinderella”. Kemudian katakan pada cowok2 itu untuk melemparkan sepatu kaca kedalam got, agar mereka bisa tau mana anak gadis Pak Anshari Nasution yang dipanggil Cinderella. Dan aku yakin para pemuda itu pasti akan memilih yang paling cantik. tapi dengan syarat para pemuda itu harus menutup mata mereka ketika acara pemilihan.”
“Ooo…, gitu aja ya, Yang?”
“Iya. Bye the way, Yang, koq FB aku kamu blokir?”
Mendengar pertanyaan kekasihnya, Nuraini Hrp jadi gelagapan karena dia tak ingin kekasihnya tau tentang sepak terjangnya didunia maya makanya diblokirnya FB kekasihnya.
“Gini, Yang. Aku blokir kamu karena aku gak mau nanti teman2 cewek aku pada add kamu. Abis kamu keren abis, sih… aku gak mau cowok aku yang gantengnya kayak Keanu Reeves disambar sama cewek lain. Apalagi kalau mereka liat mata elangmu, bisa klepek2 mereka,” ( boong abis ). “Kan Ayang masih bisa BBM an sama aku dan juga telpon2an sama aku. Kalau Ayang kangen, kitakan bisa gunakan skype.. Percayalah…, cintaku hanya untukmu,” ( gombal abiiis…).
“Iya… sekarang Ayang percaya.” ( lugu apa bego? ).
Maka Khairun Nisha dan Nuraini Hrp pun menyuruh sahabat mereka Iron Saragih agar menyebarkan gossip itu. ternyata gossip itu terdengar oleh Bhodhei Budhai. Mendengar gossip itu Bhoedhei Budhai menjadi sangat berminat ingin memiliki anak Pak Anshari Nasution yang paling cantik yang selalu dipanggil Cinderella. Biarlah hobbynya suka berenang di got yang penting cantik.
Hari yang ditentukan pun tiba, saatnya pemilihan. Sayangnya Budi Bep Guardiola gagal datang, karena keburu ketauan kalau dia ternyata sudah beristri. Jadi tinggalah Bhoedhei Budhai ( yang inipun boong juga, ngakunya duda padahal dah ada bini ) dan Budi Darwin ( yang ini benar2 jomblo ^_^ ).
Berkumpullah Pak Anshari Nasution beserta ke 4 anak gadisnya. Pemilihanpun dimulai.
“Sekarang silahkan kalian memilih dengan mata tertutup. Dan maaf mata kalian saya tutup karena ini atas permintaan anak-anak saya, agar supaya kalian tidak memilih mereka karena fisik semata,” kata Pak Anshari Nasution.
Maka Bhoedhei Budhai itupun dengan tiba2 melemparkan sepatu kaca kedalam got. Melihat Bhodhei Budhai melemparkan sepatu kaca kedalam got, seketika itu Duma Serepine dan Hanifah Nainggolan melompat kedalam got karena ingin mendapatkan sepatu kaca yang indah itu. Karena sebenarnya yang sangat menyukai dan senang mengkoleksi sepatu kaca adalah Duma Serepine dan Hanifah Nainggolan. Tutup mata 2 Budi dimuka. Dan Bhoedhei Budhai bahagia karena kedua anak Pak Anshari Nasution ada di dalam got. Meskipun dia tak melihat kecantikan mereka karena tertutupin oleh air got yang jorok, hitam dan berbau amis, namun Bhoedhei Budhai merasa yakin kalau keduanya adalah anak-anak gadis Pak Anshari yang paling cantik.
Akhirnya Pak Anshari Nasution memutuskan kalau pemenangnya Bhodhei Budhai, dia boleh memiliki kedua anaknya yaitu Duma Serepine dan Hanifah Nainggolan. Tinggallah Budi Darwin yang tetap terus menjomblo karena tak memenangkan sayembara itu, karena ketika disuruh memilih dia malah memilih seekor kuda yang sedang berdiri tak jauh dari situ. Bhoedhei Budhai merasa bahagia sekali karena sekarang istrinya bertambah banyak dan memiliki 2ha perkebunan jenkol dan petai. Bhoedhei Budhai pun bernyanyi-nyanyi riang, menyanyikan lagunya P Ramlee, “Madu 3”.
Sedangkan Khairun Nisaha dan Nuraini Hrp di dalam kamarnya tertawa terpingkal-pingkal hingga sakit perut karena merasa senang dan puas karena misi mereka berhasil. Sebab kedua saudara mereka akhirnya mendapatkan jodohnya walaupun jodohnya Bhoedhei Budhai si buaya darat.



Senin, 16 September 2013

MISS WORLD VS IBU RUMAH TANGGA

Konon katanya "Miss world" itu adalah pemilihan "Ratu kecantikan dunia". Entah siapa yang pertama kali mencetuskan ide tentang perlombaan pemilihan ratu kecantikan dunia ini. Dan sayapun malas untuk bertanya pada mbah google, karena biasanya mbah google yang paling tau dalam masalah ini. Bagi saya gak penting banget mencari tau sejarah tentang asal-usul perlombaan pemilihan ratu kecantikan dunia ini. 
Dulu, saya fikir yang mengikuti perlombaan "Ratu2an" ini adalah wanita-wanita yang mahir dalam segala hal, baik itu di dalam mengurus rumah, seperti menyapu, mengepel, mencuci, menyetrika, memasak, bahkan kalau dalam keadaan terdesak masih bisa dan sanggup mengangkat air galon seukuran 5 liter ke dalam dispenser ( hahahahaha....: D ), mengurus suami dan anak2, mengatur keuangan ( pintar mengatur/mengelola keuangan yang diberikan suami, walaupun gaji suami pas2an atau kurang mencukupi tapi masih bisa untuk ditabung atau minimal pas untuk makan sebulan. Nah, loh?! bisa gak??? ). Trus, selain itu bisa menjadi guru dan tempat bertanya segala pelajaran sekolah anak-anaknya, meskipun itu belum dikatakan sempurna ilmunya, minimal masih bisa membantu anak2nya menyelesaikan PR sekolahnya. Pokoknya segala aktifitas pekerjaan ibu rumah tangga bisa dilakukannya, itulah hal pertama yang ada di dalam fikiran saya.
Akan tetapi...., ketika saya tonton tayangannya di tv cara pemilihannya, saya menjadi heran. Koq kayak gini cara pemilihannya??? Mereka cuma di suruh dandan, melenggak lenggok kesana kemari, manicure, pedicure untung gak jadi tekukur ( hahahaha...:D ), foto sana, foto sini. tebar pesona kesana dan kemari. Trus melakukan aksi sosial dengan mengunjungi panti jompo, bergaya seolah-olah membantu mereka yang hidup dalam kekurangan, atau bla, bla, bla yang menurut saya itu cuma topeng belaka. Ditambah lagi dengan pakaian bikini, pakaian gaun pesta atau gaun malam ( kenapa gak sekalian aja baju tidur dipakai, piyama gitu, loh?! Itukan gaun malam juga, tapi ya...itu sih gaun malam saya...hahahaha...:D ). Kemudian ngomong cas cis cus bahasa inggris, untuk membuktikan kepintarannya. Dan untuk semakin membuktikan kepintarannya, apakah benar2 Brain, Behaviour and Beauty, maka diajukanlah sebuah pertanyaan dan harus langsung dijawab dengan dikasih waktu tempo 1 menit untuk bisa menjawabnya. Semakin bagus dan berkualitas jawabannya maka semakin tinggilah nilai yang diperolehnya ( beeeeuuugh... ).
Nah, setelah saya lihat tayangan cara2 pemilihan seperti itu, ototmatis otak saya langsung bekerja. Kalau kayak gini, akupun bisa ( hahahaha...:D narsis saya ). Kalau disuruh dandan saya juga bisa ( pakarnya pun kali, saya ^_^ ), dalam waktu tempo 5 menit saya juga bisa mensulap wajah saya menjadi seperti artis papan atas, sediakan aja makeup yang paling mahal seperti yang digunakan para artis. Atau ibarat kata...monyetpun kalau didandanin bisa cantik ( Ah, masa sih?! :o ). Melenggak-lenggok? saya juga bisa...apa susahnya??? Pedicure-manicure? Ini lagi...paling gampang...tinggal suruh aja orang yang mengerjakannya. Pakaian gaun pesta? Wah...dulu sebelum saya mengenakan jilbab, setiap saya mengenakan gaun pesta ( ehem! gak usah disebutlah...ntar dibilang orang2 saya terlalu narsis :p). Ngomong Bahasa Inggris? kalau ini saya gak bisa dikatakan mahir, tapi kalau dipelajari dikasih waktu 3 bulan kemungkinan saya bisa (wakakakaka...:D ). Menjawab pertanyaan dalam waktu 1 menit? Apalagi ini...gak sulitlah buat saya, karena saya kan orangnya "talk active" mulut dan otak sama cepatnya ( nah, loh?! :o ). So....jadi apa sulitnya??? Nah, sekarang saya balik bertanya kepada yang mengikuti lomba "Ratu2"an ini. Seandainya perlombaan "Ratu2"an ini di buat seperti yang ada dalam fikiran saya, apakah mereka yang sekarang sedang mengikuti perlombaan Miss World itu bisa menjadi pemenang?
Yang ada dalam fikiran saya, mereka itu disuruh mengurus rumah seperti: memasak, mencuci ( mencucinya pakai tangan jangan pakai mesin cuci ), menyapu, mengepel, membersihkan kamar mandi dan wc, menyetrika. Abis tuh, mengajari anak-anak menyelesaikan PRnya, memghandle anak2 yang pada ribut dan menjerit-jerit gak jelas, serta yang berlari-lari dalam rumah dalam keadaan kaki penuh lumpur ( Nah, loh?! bisa stresskan??? kalau kayak gini yang dihadapi ). Trus mengelola keuangan, bagaimana uang Rp. 30.000 bisa cukup untuk makan satu hari  dan kalau bisa ada sedikit lebih ( Nah, sanggup, gak??? Bisa pingsan mungkin mereka... ). Mungkin kalau perlombaannya seperti ini, saya jamin! Yang sekarang lagi ikut lomba pasti pada lari minta pulang ( hahahaha...:D ).
Jadi, menurut saya yang cantik itu dan yang pantas menjadi "Miss World" adalah para ibu2 rumah tangga yang rela bekerja siang dan malam mengurus suami dan anak2 dengan ikhlas tanpa pamrih. Meskipun kadang kepenatan dan kebosanan datang melanda menghadapi segala rutinitas aktivitas yang dilakukan setiap hari, tapi para ibu2 rumah tangga ini tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk suami dan anak2nya. Bagi saya mereka jauh lebih cerdas dan pintar dibandingkan para pemenang lomba "Ratu2"an itu. Meskipun tidak semua para ibu rumah tangga itu yang berpendidikan sarjana atau punya pendidikan, tapi mereka mampu mengurus rumah, suami dan anak2nya dengan baik, bahkan menghasilkan anak2 yang berprestasi dan menghantarkan suaminya menjadi seorang pria yang sukses. Seperti kata pepatah " Dibalik pria sukses, ada wanita hebat dibelakangnya". Dan yang paling penting! Seorang ibu itu adalah cermin bagi anak2nya. Anak perempuan akan meniru segala tingkah laku dan sifat ibunya. Sedangkan anak laki2, kelak akan mencari istri yang sifat dan tingkah lakunya seperti ibunya. Maka berhati-hatilah dalam memberi contoh pada anak2mu.
So, jika ibunya dulu begitu menganggungkan segla kecantikan fisik sepertti ajang lomba "Ratu2"an sekarang, kelak anak perempuanmu juga akan berbuat seperti itu, dan anak laki2mu akan mencari istri yang seperti itu juga. Hanya pintar dandan tapi tak pintar mengurus rumah malah berat diongkos, karena biaya perawatan dirinya saja sudah MAHAL!!!
Bagi saya, wanita yang paling cantik di dunia adalah Mamaku.... Karena Mama super woman, meskipun wanita karier tapi masih bisa mengurus rumah, suami dan anak2 bahkan mertua dan adik2 iparnya.
Jadi...Ratu yang paling cantik di dunia adalah IBU karena ibu serba bisa, dialah perawat, akuntan, bodyguard dan pengurus rumah yang dipercaya, kerjanya 24 jam non stop dan setiap hari tanpa henti, no vacation and no pay! Gratis seumur hidup, mengabdi demi suami dan anak2nya, HARGAI DAN HORMATI IBUMU, KARENA DIALAH SESUNGGUHNYA RATU KECANTIKAN DUNIA.

Rabu, 04 September 2013

DISINI ADA SETAN !

Masih ingat gak film yang berjudul "Disini Ada Setan" yang pemeran utama prianya Dude harlino? Dan kalau saya tidak salah, di film ini orang-orang mulai mengenal siapa Dude Harlino. Kemudian di sinetron kejar tayang yang (walah! judulnya saya lupa) disitu Dude bermain bersama Nasyila Mirdad, yang saya ingat di sinetron itu meskipun lupa judulnya, Dude berperan sebagai seorang pemuda yang bernama Pahlevi. Dan entah mengapa setelah sinetron itu tidak tayang lagi, anak saya yang nomor 2 lahir dinamakan Pahlevi. Tapi dinamakan Pahlevi bukan karena terobsesi dari sinetron yang diperankan Dude, tapi saya terobesesi karena pada mulanya saya fikir anak saya yang lahir adalah cewek. Bila yang lahir cewek, saya terniat akan menamakannya "Soraya Balqish". Soraya diambil dari nama istri pertama raja Pahlevi, sedangkan Balqish diambil dari nama istri Nabi Sulaiman ( Ratu Balqish yang juga sangat cantik ). Berharap dengan nama itu, anak saya secantik seperti para ratu2 itu. Tetapi karena yang lahir ternyata cowok, jadilah namanya diambil dari nama suaminya Soraya, raja Pahlevi ( kalau saya tidak salah ingat ini raja dari Iran ). Saya mulai mengenal sosok Dude ketika saya menonton sinetron "Intan" yang diperankan Nasyila Mirdad. Dalam cerita blog saya kali ini bukan membahas tentang Dude harlino, tapi saya akan membahas tentang setan, berhubung besok malam Jum'at hiiiii....
Pernahkah kalian mengalami kejadian-kejadian ganjil yang ada hubungannya dengan dunia gaib? Bagi orang-orang yang tidak pernah mengalaminya mungkin mereka tidak akan percaya. Tapi saya yang pernah mengalaminya, terkadang antara percaya tak percaya juga. Cerita saya disini bukan untuk membuat kalian menjadi sirik, sama sekali tidak. Saya hanya ingin berbagi pengalaman dengan apa yang pernah saya alami. Dan dengan berbagi pengalaman ini agar bila suatu hari nanti tanpa sengaja kalian berhadapan dengan kejadian yang seperti saya alami, kalian tak perlu merasa takut ( meskipun terkadang saya juga masih merasa takut heheehe...:p ).
Suatu hari saya dan sepupu saya ditugaskan oleh kakak sepupu saya untuk menjaga anak-anaknya yang masih kecil, jadi karena menjaganya dari pagi hingga menjelang maghrib, terpaksalah saya dan sepupu saya menginap dirumah kakak sepupu saya. Selama menginap di rumahnya, saya sering sekali mengalami keanehan2. Kebetulan saya dan sepupu saya tidur di kamar yang dekat dengan dapur. Dan di luar dapur itu ada kamar mandi dan juga paviliun yang jarang digunakan. Hanya digunakan jika ada tamu yang menginap. Setiap malam, mulai dari jam 12 malam hingga dini hari, saya selalu mendengar suara2 orang seperti memasak, mencuci, tertawa, menangis, bercanda, bernyanyi dan kegiatan2 lainnya yang biasa seperti kita lakukan di siang hari. Dan suara2 itu seperti suara suatu keluarga yang sangat ramai penghuninya. Karena terkadang saya mendengar suara orang minta dibukakan pintu, atau suara ibu2 yang menyuruh anak2nya makan, dll. Bahkan saya sering mendengar suara orang mandi (saya sempat berfikir dan bertanya-tanya dalam hati, mengapa ada orang mandi jam 2 malam begini dan hampir setiap malam? ). Namun saya masih berfikir positif, saya mengira suara ini bersumber dari tetangga sebelah rumah kakak sepupu saya. Karena kakak sepupu saya pernah bilang, kalau suami dari tetangga sebelah rumahnya sering pulang malam. Dan kegiatan suara2 ribut itu baru terhenti bila hari mulai menjelang subuh. Lalu saya bertanya pada sepupu saya yang tidur sekamar dengan saya, apakah dia mendengar suara2 ribut setiap malam? dan saya katakan pada sepupu saya, suara2 ribut itu membuat saya tak bisa tidur karena saking bisingnya. Mungkin kalau itu rumah saya sendiri atau seandainya kakak sepupu saya tidak ada di rumah, pasti sudah saya bentakkan mereka yang buat keributan itu, karena saking ributnya. Anehnya, sepupu saya berkata dia sama sekali tidak pernah mendengarnya, dan saya percaya apa yang dia bilang. Karena setiap saya terbangun karena suara ribut2 itu, sepupu saya malah tidur dengan sangat pulasnya, seolah-olah tak terganggu dengan suara2 ribut2 itu. Saya masih penasaran, kemudian saya tanyakan kepada kakak sepupu saya, mengapa tetangga sebelah rumah itu suka buat keributan di tengah malam buta? Ketika saya tanyakan itu, kakak sepupu saya malah senyum2 dan begitu juga suaminya. Suaminya malah melihati saya dengan sangat serius ( karena suaminya dapat melihat mahluk2 gaib spt setan ). Kakak sepupu saya hanya berkata memang begitu kebiasaan mereka. tapi saya merasa aneh saja, mengapa tetangga yang begitu sangat ributnya mereka masih bisa tidur dengan nyenyaknya?
Setelah tugas menjaga anak2nya selama seminggu selesai, saya dan sepupu saya diantar pulang oleh kakak sepupu saya. Disitu baru saya tau, kalau suara2 ribut itu adalah suara makhluk halus penghuni kamar mandi belakang yang dekat dengan paviliun rumah itu. Kakak sepupu saya yang bercerita kepada mama saya. Kakak sepupu saya memang tidak pernah mendengar suara2 ribut itu, tetapi suaminya bisa mendengarnya. Bahkan suaminya sendiri pernah mengajaknya secara langsung mendekati kamar mandi belakang dengan mengintip melalui dapur, untuk mendengarkan suara2 ribut itu, tetapi kakak sepupu saya tetap tak bisa mendengarnya, hanya suaminya saja yang bisa. Ternyata yang bisa mendengar suara2 ribut itu, hanyalah orang2 yang mempunyai kelebihan di dalam panca inderanya ( sixth sense ). Aku memang tidak bisa melihat makhluk itu, tapi aku bisa mendengar dan merasakan keberadaannya ( pantesan, setiap aku mau mandi atau buang air kecil/mau buang air besar selalu saja perasaanku seperti gak enak, seolah2 macam ada yang sedang menontonku ).
Pegalaman kedua yang pernah aku alami adalah ketika aku dan rombongan keluargaku menginap disebuah hotel kecil ( losmen ). Pada mulanya kami hanya diberi kamar satu, tapi mamaku meminta 2 kamar. masalahnya abangku yang baru pengantin baru tidak mau terpisah dari istrinya ( hihihi...:p ). Mulanya resepsionis mengatakan hanya ada tersisa 1 kamar, tapi kami ketahui ternyata ada 2 kamar yang tersisa. Dengan berbagai alasan resepsionis itu tidak memberikan kamar yang satu lagi. Namun akhirnya dengan setengah memaksa kami meminta kamar yang satu lagi, berhubung hari sudah malam dan di daerah itu tidak begitu banyak tersedia losmen. Akhirnya kami mendapatkan kamar itu dengan tidur beramai-ramai, aku, anakku yang paling besar ( waktu itu anakku masih kecil dan masih satu ), mamaku dan adiknya. Sedangkan abangku dan istrinya tidur di kamar sebelah. Mulanya, sebelum kami memasuki kamar itu, resepsionisnya bilang kalau AC di kamar itu rusak makanya gak dijinkan untuk ditempati. Ketika aku memasuki kamatr itu, aku sudah mulai merasakan aura yang tak enak, apalagi ketika mandi dikamar mandi itu. Saking tak enaknya perasaanku terutama saat di kamr mandi, jadilah akhirnya aku mandi dengan membuka pintu kamar mandi selebar-lebarnya ( hahahahaha...:D ). Kejadian aneh tidak berhenti sampai disitu, ketika tengan malam semua orang2 sudah pada tidur. Dan aku juga yang pada mulanya tidur dengan pulasnya, aku tidur dipaling pinggir dekat pintu kamar mandi dan di samping pintu kamar mandi itulah AC yang rusak itu terletak didinding tepat dihadapan mataku. Tiba2 AC itu menyala dengan sendirinya mengeluarkan suara yang ribut. Satu lagi kelebihanku, sekecil apapun suara dimalam hari dan sepulas apapun aku tidur, aku bisa terbangun dengan sendirinya secara refleks. Hal ini dulunya terkadang sangat menguntungkan bagi suamiku, jika dia pulang larut malam tanpa harus membangunkanku atau tanpa harus mengetuk pintu, aku sudah terbangun dengan secara refleknya, bersamaan dengan mobilnya memasuki halaman rumah kami. Ketika AC itu menyala, reflek matakupun terbuka dengan sendirinya dan langsung memandang kearah AC itu. Padahal AC itu dalam keadaan mati waktu kami tertidur. Aku terus memandangi AC yang menyala itu, kemudian tiba2 ACnya mati lagi dan akupun kembali tidur. Tak berapa lama AC itu hidup lagi dan mengeluarkan suara yang sangat bising seperti suara AC rusak. Mataku kembali terbuka, dan melihat AC itu lagi, aku tatapi terus AC yang menyala. Tak berapa lama mati lagi, hal itu berlangsung terus menerus entah berapa kali dan aku tak ingat, karena setiap menyala mata kembali terbuka dan memandangi AC itu. Lama-kelamaan aku dibuat kesal oleh AC ini, karena suaranya yang hidup-mati secara berulang-ulang. Saking kesalnya aku dibuat AC itu akhirnya aku bicara sendiri pada AC itu, "Bising kali kau! hidup-mati hidup-mati, suka hati kaulah mau kayak mana kau buat! Lantak kau situ!!!".Eh, setelah aku berkata seperti itu, AC itu langsung mati dengan sendirinya ( hahahaha...:D ternyata dia takut dengar suara bentakanku ). Keesokkan harinya ketika kami bersiap-siap mau pulang, baru kami ketahui kalau kamar tempat yang kami inap tadi malam adalah kamar bekas orang mati bunuh diri ( Nah, Loh?! berarti setannya tadi malam takut dengar suara bentakanku hahahahaha...:D ).
Pengalaman ketiga adalah ketika aku mengajar di sebuah sekolah SMP Negeri di salah satu kota Medan. Dan konon sekolah itu dulunya bekas kuburan cina yang dibongkar kemudian dibangun menjadi sekolah. Menurut cerita anak2 muridku juga guru2 disitu, sekolah itu memang angker. Para siswa/wi sering juga diganggu. Terkadang ketika mereka kekamar mandi, kamar mandi itu tidak bisa dibuka seperti dikunci dari luar padahal tak ada yang mengkunci. Kadang sapu yang terletak disudut kelas bergerak dengan sendirinya tanpa ada yang menggerakkannya. Para siswa/wi sering mencium bau aroma bunga yang menyengat. Bahkan murid2 kadang sering juga kesurupan secara tiba2.
Suatu hari, aku yang masih terbilang guru baru disitu, tiba2 mengalami keganjilan. Tiba2 muridku yang mejanya tepat didepan mejaku berkata padaku dengan wajah memucat, "Bu, saya koq mencium wangi bunga yang menyengat sekali?" Biasanya kalau ada siswa/wi yang sudah mulai mencium wangi bunga yang menyengat, itu berarti bakal ada yang kesurupan kemasukan setan, dan biasanya yang mencium aroma bunga itu. Kemudian saya menjawab "Ibu tidak mencium apa2" Dan saya bertanya kepada teman semejanya dan teman2 yang dibelakang mejanya. Dan mereka semua mengatakan tidak mencium apa2 sama sekali. Ops! saya jadi mengerti kalau si makhluk halus ini mulai mengganggu ( mungkin setannya tertarik melihat Bu gurunya yang cantik hahahaha...:D makanya ikutan duduk disitu ). Kemudian saya menyuruh murid saya yang mencium aroma bunga itu supaya membaca ayat2 pengusir setan dengan secara khusuk. Namun, murid saya berkata masih tetap mencium aroma itu dan dia merasa seperti ada seseorang yang duduk disebelahnya. Kemudian saya menyuruh murid saya membaca doa lagi dan sayapun mulai berbicara melalui batin saya kepada makhluk halus itu, dan saya yakin dia mendengarkan saya. Saya katakan kepada makhluk halus itu supaya tidak mengganggu murid2 saya, karena mereka tidak pernah mengganggunya. Dan saya suruh dia segera pergi sekarang juga dengan memberi sedikit ancaman kepadanya kalau dia tidak menuruti perintah saya. Alhamdulillah makhluk halus itu menuruti permintaan saya, karena tiba2 murid saya berkata tidak mencium aroma bunga lagi.
Sebenarnya makhluk halus itu tidak perlu ditakuti, karena semakin kita takut dia semakin berani. Dan bila tiba2 timbul rasa takut, segera mainkan logika anda. Seperti masalah peristiwa 1 dan peristiwa ke2 yang saya alami, saya tidak menjadi takut karena saya menggunakana logika saya. Logika, kalau yang ribut2 dimalah hari itu adalah memang tetangga sebelah rumah yang suka buat keributan dimalam hari. Logika, kalau AC itu bisa hidup-mati secara tiba2 karena ACnya memang lagi rusak, jadi, bisa saja hidup secara tiba2 dan mati secara tiba ( meskipun itu tidak mungkin, AC yang memang sudah mati bisa hidup dengan sendirinya ). Jadi ketika logika kita bermain, maka sesuatu yang kita rasa mulanya aneh dan ganjil menjadi hilang dengan sendirinya ( seperti sugesti di dalam hati yang kita buat dengan sendirinya ). Sebenarnya ketakutan itu muncul karena sugesti kita sendiri yang menimbulkannya, dan sugesti ketakutan kita itulah yang dibaca oleh setan yang kemudian dibangkitkannya dan menyelusup kedalam hati kita.
Seperti peristiwa ketiga, ketika saya berbicara baik2 dengan makhluk halus itu, seolah-olah sedang berbicara dengan manusia, dan makhluk halus itu menurutinya. Karena makhluk halus itu menjadi takut ketika kita lebih berani daripadanya, seperti peristiwa nomor 2 yang saya alami. Saya hanya membentak AC itu, yang notabenenya benda mati. Yang seolah-olah saya seperti orang gila, marah pada benda mati, tapi yang takut ternyata simakhluk halus itu sendiri.
Seperti ada kejadian yang dialami oleh teman saya sendiri. Pada waktu itu ketika dia masih kuliah di IPB bogor. Sebagai anak kost dia sudah terbiasa tidur sendirian terpisah dari teman2nya yang lain. Suatu malam secara mendadak dia terbangun, dan ketika terbangun, dia melihat pcong berdiri di depan tempat tidurnya sedang memandangnya. dalam keadaan masih mengantuk berat, dengan santainya teman saya ini berkata " Awas kau, jangan kau ganggu aku, kalau kau ganggu aku, aku bilang kau nanti sama Tuhanku" Dan seketika itu, pocong itu berubah menjadi asap dan keluar melalui lubang kunci.
So, sebenarnya mereka lebih takut kepada kita, karena kita lebih tinggi derajatnya dari mereka. Jadi mengapa harus kalah dengan mereka???

Sabtu, 03 Agustus 2013

RIYA DAN SOMBONG

Bagi saya RIYA tak jauh beda dengan kesombongan. Karena sifat RIYA adalah memamerkan/membanggakan segala apa yang dia miliki, agar dipuji atau dibilang orang2 disekitarnya, kalau dirinya hebat dan telah memiliki segalanya. Berarti sifat RIYA adalah induk dari kesombongan yang dimiliki seseorang. 
Pada dasarnya setiap diri manusia memiliki sifat RIYA. Semakin seseorang merasa tinggi nilai kehidupan yang dia miliki maka semakin besar dorongan perasaan RIYA di dalam dirinya. dan biasanya sifat seperti ini dimiliki oleh seseorang yang baru saja merasakan kenyamanan nilai taraf kehidupan, dari kehidupannya sebelumnya. Sadar atau tidak sadar terkadang sifat RIYA akan muncul dari dirinya. Sepertinya sifat RIYA ini sudah hal yang biasa di zaman sekarang ini. Mengapa saya katakan hal yang biasa??? Coba kita lihat di FB, Twitter, Instagram dan media sosial lainnya, berapa banyak orang-orang yang mengupload foto apa yang dia miliki? Memposting mobil baru yang baru dia beli, memposting rumah yang baru dia beli, memposting tas2 mahal yang baru dia beli, memposting uang yang dia miliki, memposting jabatan dan posisi dia dipekerjaannya karena baru diangkat jadi manager atau jabatan yang lumayan hebat (hahahahaha... :D kadang saya suka tertawa sendiri). Maaf! bila saya melihat postingan2 seperti itu, gumaman dalam hati saya cuma bilang seperti ini "Beginilah kalau orang-orang yang masih memiliki kekayaan dan jabatan yang tanggung" Pernahkah kalian melihat seorang yang memiliki kekayaan Milyaran rupiah dari hasil keringatnya sendiri ( yang biasa kita sebuat seorang MILYUNER ) tapi dia tak pernah memamerkan sendiri apa yang dia miliki? Kalaupun ada terlihat kekayaan yang dia miliki pasti itu ulah para wartawan dan Paparazzi yang berusaha mencari tahu sebesar apa kekayaan yang dia miliki. Pernahkah kalian melihat Sultan Bolkiah dari Brunei memamerkan apa yang dia miliki? Padahal kita tahu kekayaannya sungguh sangat luar biasa. Kalaupun kita pernah melihat-lihat aset kekayaan yang dia miliki itu bukan karena dia yang menunjukkannya, tapi karena ulah para wartawan dan paparazi. Pernahkah kalian melihat Bill Gates yang termasuk salah satu orang yang paling terkaya di dunia memamerkan sendiri kekayaan yang dia miliki? Atau pernahkah kalian melihat Mark Zuckerberg pendiri Facebook yang juga termasuk salah satu orang yang paling terkaya di dunia memamerkan kekayaannya? Malahan gaya hidupnya sangat sederhana jauh dari kesan mewah, meskipun dia sangat mampu dan memiliki segala-galanya. Dan masih banyak contoh2 orang2 paling terkaya di dunia yang memperoleh kekayaannya dari hasil keringat dan kerja kerasnya sendiri tapi tak pernah membanggakan diri. Semestinya kita bisa mencontoh mereka dan malu terhadap mereka, karena apa yang kita miliki belum sebanding dan belum apa2 dengan yang mereka miliki. 
Ketika kita mulai bersifat RIYA, pernahkan kita berfikir apa yang kita miliki sekarang hanyalah titipan yang diberikan Allah SWT kepada kita hanyalah sementara saja? Harta, kekayaan, kekuasaan dan jabatan yang kita miliki itu hanyalah pinjaman semata dan sementara saja. Pernahkah kita berfikir ketika kita mulai bersifat RIYA, tiba2 kekayaan yang kita miliki ditarik Allah? Masihkah kita berbangga diri??? Dalam sekelip mata saja itu bisa terjadi bila Allah berkehendak. Lupakah kalian dengan tragedi tsunami, gempa bumi dan banjir bandang yang meluluh-lantakkan semua harta dan jiwa??? Saya berani berkata seperti ini karena saya telah mengalami sendiri, meskipun saya belum pernah merasakan tragedi seperti tsunami, gempa bumi dan banjir bandang ( Nauzubillah min zalik ), belajarlah dari pengalaman yang saya miliki. Sekarang saya bersyukur, cobaan yang diberikan Allah kepada saya adalah sebagai bukti peringatan Allah kepada saya, agar saya tidak lagi menjadi RIYA dan sombong, jika suatu hari kelak Allah mengembalikan apa yang pernah saya miliki dulu. Dan kalaupun Allah tidak pernah mengembalikannya, mungkin Allah menginginkan saya agar bersikap Zuhud dan terhindar dari dosa RIYA dan sombong. Mungkin Allah juga meminta saya supaya mengingatkan orang2 disekitar saya agar jangan berbuat yang sama seperti yang pernah saya perbuat. Saya mungkin akan jauh lebih bangga dan berkata "SALUT" jika ada orang yang menunjukkan sebuah prestasi atau "Maha Karya" hebat dari kepandaian/keahlian yang dia miliki. Bagi saya orang2 seperti ini akan banyak mengilhami dan menginspirasi orang2 disekitarnya agar menjadi lebih maju lagi. Daripada mereka2 yang RIYA memamerkan kekayaan, jabatan dan kekuasaannya, yang hanya membuat dan mendorong orang2 di sekitarnya agar bisa memperoleh/memiliki seperti yang dimiliki orang lain, tapi dengan menghalalkan segala cara. Kemungkinan, banyaknya kasus korupsi terjadi, karena banyaknya orang2 yang bersifat RIYA dan sombong. Seperti kata pepatah lama "Besar Pasak Daripada Tiang", bermula dari keinginan agar dianggap hebat dan sukses atau ingin dibilang kaya tapi tak sebanding dengan kemampuan yang dimilikinya. Jadilah menghalalkan segala cara untuk memperoleh itu semua.
Cobalah bertanya dalam hati segala niat yang kita perbuat, dan tanya dalam hati baik dan buruknya. Hati yang baik maka akan menjadikan sikap dan sifat2 kita menjadi baik, tapi hati yang buruk maka akan menjadikan sikap dan sifat2 kita menjadi buruk juga, disadari atau tanpa kita sadari. Semua yang terjadi pada diri kita bermula dari niat dalam HATI.

Senin, 29 Juli 2013

RINDU SEBIRU LANGIT

Kamu tahu, setiap aku membukakan mataku disaat aku terbangun di pagi hari yang damai, disitulah aku berharap bayangan wajahmu tidak melintas di depan bola mataku. Aku berharap semua rindu yang terselip direlung-relung hatiku bisa sirna seketika itu juga. Namun ternyata, harapan tinggal harapan. Hingga detik ini aku masih tak mampu menghapus semua pesona tentangmu. Terkadang aku bertanya pada hatiku, bagaimana mungkin kamu yang mempunyai begitu banyak kekurangan, bisa aku cintai sedemikian rupa? Sedangkan aku adalah sang penuntut kesempurnaan dari setiap orang-orang yang menawarkan cinta kepadaku. Apa karena aku merasa diriku begitu sempurna hingga aku menuntut setiap orang-orang yang datang dalam kehidupanku harus dengan kesempurnaan? Tapi ketika kamu datang, datang dengan segala kekuranganmu yang terkadang membuatku muak, marah, sebel, kesal dan segala sesuatu tingkahmu yang terkadang membuatku menyimpan kemarahan padamu. Dan ketidak sempurnaanmu itu yang membuatku bertekuk lutut.
Pagi ini, ketika hujan turun di pagi hari yang membuatku enggan untuk segera bangkit dari ranjangku. Hingga tanganku yang mulai merasakan dinginnya udara pagi, segera menarik selimut yang menutupi separuh tubuhku untuk segera menutupi seluruh tubuhku, karena aku mulai merasakan tubuhku membeku. Aku melihat tetesan-tetesan embun yang masih melekat di jendela kamarku. Saat yang bersamaan aku juga melihat tetesan-tetesan air hujan yang jatuh dari langit kebumi seperti sebuah kumpulan-kumpulan kristal yang menghujam kebumi. Dan disaat ini seperti biasa rindu masih bertandang di hatiku. Hujan ini membuat rinduku semakin memuncak, apakah ini karena bias dari sisi romantisme yang ada di dalam diriku atau karena aku benar-benar sudah lelah dengan perasaan rindu ini. Rindu yang entah kapan akan menemukan titik jenuhnya dari sebuah penantian yang tak berujung.
Hmmm... hujan, kamu masih ingat cerita tentang hujan? Yang kamu bilang padaku jangan pernah takut pada hujan, karena hujan itu adalah sebuah anugerah yang diturunkan Allah dari langit untuk bumi. Yang wajib kamu takutkan hanyalah bila langit menghitam, angin bertiup kencang. Karena Baginda Rasulullah juga sangat takut pada langit yang menghitam dan angin yang bertiup kencang. Baginda Rasulullah akan segera memanjatkan doa kepada Allah memohon perlindungan. Tapi kemudian aku membantahmu, bukankah tanda-tanda akan turun hujan seperti itu? Langit menghitam, angin bertiup kencang. Kamu membalas bantahanku, kamu katakan, adakalanya langit menghitam dan angin bertiup kencang tetapi bukan tanda-tanda mau hujan tapi itu tanda-tanda seperti mau kiamat, makanya Baginda Rasulullah selalu ketakutan bila langit menghitam angin bertiup kencang. Saat itu aku mentertawakanmu, aku katakan “mana mungkin sekarang kiamat?” Lalu kamu marah padaku, kamu katakan, “tidak ada yang tidak mungkin jika Allah berkehendak, karena Allah yang punya Kuasa dan pemilik alam raya ini”. Setelah itu kita saling berbantah-bantahan dan beradu argumen, aku tetap dengan pendapatku dan kamu tetap dengan pendapatmu. Aku yang tidak pernah mau mengakui kekalahan selalu ngotot untuk tetap mempertahankan pendapat dan argumenku. Tapi kamu selalu bilang padaku, sifatku yang keras kepala dan tak mau mengalah, itu yang membuatmu suka padaku. Namun disebalik pujian itu kamu juga menyelipkan sebuah nasehat kepadaku, kalau aku boleh saja terus mempertahankan pendapat dan argumen yang kuanggap benar, tapi alangkah baiknya setiap pendapat dan argumen yang aku pertahankan harus berdasarkan ilmu. Agar aku tidak dianggap oleh orang-orang disekitarku sibodoh yang sok pintar tapi tidak tahu apa yang sedang dipertahankannya. Kemudian kamu berkata lagi, “Kamu perlu lebih banyak belajar lagi tentang agama, ya. Jangan sampai kamu menjadi salah satu orang yang termasuk disebut didalam satu ayat Al Qur’an dan aku lupa ayat keberapa itu, tapi aku pernah membacanya.”
Ah, ingat tentang perdebatan itu membuat rinduku semakin menari-nari. Sampai kapan aku terus begini? Terus hidup dalam bayang-bayangmu. Sedangkan kamu tak tahu dimana rimbanya. Kamu dimana? Masihkah kamu ingat aku? Ingatkah kamu semua kenangan yang pernah kita lalui bersama? Aku selalu ingat setiap detail tentang kamu dan semua kenangan kita. Aku juga ingat setiap detail percakapan yang pernah kita bahas. Aku suka berbicara padamu, karena berbicara padamu membuat fikiranku selalu terbuka. Kamu seperti toko buku online, yang selalu tersedia 24 jam ketika aku membutuhkan sebuah jawaban untuk berbagai pertanyaan. Jahat ya, aku! Menganggap kamu seperti toko buku online ( aku jadi tersenyum ). Tapi kamu jangan marah, jika aku menganggap kamu seperti toko buku online. Itu berarti kamu, aku anggap orang yang pintar punya segudang ilmu.
Kamu tahu, terkadang aku merasa rindu ini sangat menyiksaku, sekaligus aku benci. Benci, karena membuat hidupku jadi nggak karuan. Nggak karuan, karena semenjak mengenalmu aku tidak pernah lagi memikirkan pria lain, selain kamu, aku lebay ya! Kadang-kadang aku juga suka nangis, jika rinduku memuncak. Kenapa aku jadi begini? Sihir apa yang sudah kamu berikan kepadaku, hingga aku tak pernah mampu melupakanmu, walau dalam sedetik.
“Nadia…!”
Tiba-tiba lamunanku tentang kamu menjadi buyar, ketika suara ceprangnya Irfan memanggilku. Aku menggerutu, “Anak ini nggak pernah membuat hidupku tenang”.
“Apa…?!” kataku setengah membentak sambil melongokkan kepalaku keluar dari jendela kamarku yang terletak di lantai atas. Irfan yang mendengar bentakanku cuma bisa nyengir-nyengir kuda sambil melihatku keatas. Untung saja Irfan punya wajah kece, kalau saja wajahnya kayak kecebong, pasti dia sudah sangat mirip sekali dengan kuda, ketika nyengir-nyengir kuda tadi.
“Kamu nggak kuliah hari ini?” tanya Irfan yang dengan santainya duduk nangkring di atas motornya, di depan pagar rumahku di tengah hujan yang sekarang tinggal gerimis.
“Hujan, tau!” jawabku.
“Jadi, kalau hujan kamu malas kuliah?”
“Iya, enakan tidur.”
“Tidur melulu kerjamu. Ntar gemuk, baru kamu tau rasa!”
“Biarin! Kalau aku gemuk, kamu nggak akan bakalan ganggu hidupku lagi,” jawabku sekenanya tanpa memikirkan perasaan Irfan yang bisa saja sakit hati mendengar jawabanku itu. Dan aku masih sempat melihat raut wajahnya sedikit berubah mendengar jawabanku. Kadang-kadang dia sering membuatku kesal, kesal karena selalu mengutit kemana saja aku pergi. Sering aku berfikir, “Ini anak, koq nggak ada capeknya ngikutin aku kemana saja”. Terkadang aku merasa privacyku seperti terganggu, seperti sekarang ini. Namun Irfan juga teman yang baik, dia selalu ada ketika aku membutuhkannya, meskipun terkadang aku sering bersikap ogah-ogahan padanya ketika aku tidak butuh dia.
“Kamu tega ya, sama aku?” tanya Irfan.
“Tega apaan?!” tanyaku masih juga ketus dan cuek dengannya.
“Tega, biarin aku dari tadi di luar kehujanan.”
“Siapa yang suruh kamu datang kemari, hujan-hujan begini. Kamu kurang kerjaan, sih!”
“Kamu mau ikut, nggak?”
“Ikut kemana?!” tanyaku yang masih juga belum menyuruhnya masuk, dan berbicara dengannya seperti kayak di hutan. Berteriak-teriak, aku berteriak dari atas melalui jendela kamarku dan dia di bawah masih di depan pagar rumahku.
“Ikut lihat aku latihan Band, sepulang kuliah nanti,” jawab Irfan.
“Aku ikut….!!!!” Teriakku. Paling suka lihat dia bersama the ganknya, kalau lagi latihan.
“Makanya kuliah!”
“Iya, iya!”
“Aku disuruh masuklah, lama-lama bisa basah semuanya yang bagian dalam ini,” kata Irfan sambil senyum-senyum nakal. Dan aku tahu apa yang dimaksud dia dengan “bagian dalam”.
“Kalau basah digantilah, kalau nggak diganti, bisa jamuran barangmu. Nggak ada lagi cewek yang mau samamu!” jawabku ceplas-ceplos. Aku dan Irfan memang biasa bicara ceplas ceplos seperti itu.
“Nggak punya stock lagi, senuanya basah belum pada kering. Ini saja sudah side A, side B.”
“Ish, jorok! Dah, kamu masuk aja. Biar aku suruh pembantuku buka pintu. Kalau mau minum, minta saja sama pembantuku, aku mandi dulu.”
“Papa-Mama kamu mana?”
“Papa-Mamaku lagi pergi keluar kota sama Adikku. Yang dirumah cuma aku sama pembantu. Abangku dah pergi kuliah dari tadi.” Aku tahu abangku sudah pergi kuliah, karena sebelum berangkat dia masih sempat-sempatnya menggangguku yang lagi tidur. Memang kerjaan dia setiap pagi seperti itu, suka mengisengiku sebelum pergi kuliah. Mungkin sehari saja tak mengisengiku, dia bisa demam. Abangku suka mengisengiku, apalagi kalau aku lagi tidur. Karena setiap dia mengisengiku, aku suka menjerit-jerit kesal padanya. Semakin kuat jeritanku semakin bahagia dia.
“Jadi, cuma kamu sama pembantu yang di rumah, ya?” tanya Irfan lagi sambil senyum-senyum. Tapi kulihat senyumnya, senyum nakal.
“Kenapa?! Jangan macam-macam loe, ya! Apa kamu mau kena bogeman dan jingkanganku?!” jawabku sambil mengancam Irfan.
“Nggak…., aku nggak bakalan macam-macam, cukup satu macam aja. Aku cuma pingin lihat-lihat lantai atas rumahmu aja, sama pingin lihat-lihat isi kamarmu,” jawab Irfan lagi masih dengan senyum isengnya.
“Kalau gitu, kamu nggak usah masuk! Nunggu di teras aja.
“Kejam banget tuan rumahnya.”
Selesai mandi dan berpakaian, aku turun kelantai bawah untuk menemui Irfan. Kulihat Irfan dengan santainya tidur-tiduran di sofa panjang, sambil membaca majalahku yang ada terletak di ruang tamu. Dalam hati aku bergumam “Ini tamu nggak sopan banget, suka-sukanya aja. Kayak rumahnya sendiri dibuatnya”. Di meja tamu kulihat ada 2 cangkir teh dan beberapa buah pisang goreng dan bakwan. Duh, lihat bakwan, aku ingat kamu lagi. Ini cemilan favoritmu. Mengapa kamu tak pernah lepas dari fikiranku?
“Hai, cantik!” seru Irfan ketika melihat aku datang menemuinya.
“Kamu dah sarapan?”
“Sudah, tadi jam 8. Kenapa? Kamu belum sarapan?”
“Ya, belumlah. Kamu datang aja aku baru bangun,” jawabku.
“Lama kali kamu baru sarapan, ini sudah jam 10. Bisa masuk angin kamu, apalagi ini hari dingin. Sekarang, kamu minum aja dulu teh, makan bakwan dan pisang ini, untuk pengganjal perutmu supaya jangan masuk angin. Ntar, sampai kampus kita sarapan lontong yang di depan kampus.”
“Kamu yang bayarin, ya.” jawabku sambil nyengir-nyengir kuda.
“Iya…., aku yang bayarin. Dan setahuku, juga seingatku, kayaknya kamu kalau sama aku memang nggak pernah bayar sendiri kalau makan dan minum,” jawab Irfan.
“Hahahahahaha….” Jawaban Irfan itu membuat tawaku meledak, karena aku memang nggak pernah mau bayar sendiri kalau aku tahu ada dia disekitarku. Bahkan terkadang aku suka kurang ajar, jika aku lagi nongkrong di kantin kampus bersama teman-temanku dan dia tak ada disitu. Tiba-tiba, begitu aku melihat bayangan dia melintas, aku langsung panggil dia. Aku memanggilnya hanya khusus untuk memintanya membayar makananku saja. Pernah juga, aku dan teman-teman lagi nongkrong di sebuah café di plaza, tiba-tiba teman-temanku berbisik padaku kalau dicafe itu ada Irfan. Aku segera mencari tahu dimana posisinya. Dan aku lihat dia sedang duduk disudut café bersama seorang cewek. Waktu aku melihatnya, dia seolah-olah berusaha bersembunyi dari pandanganku, berarti Irfan sudah mengetahui kedatangan kami dicafe itu sedari tadi. Mungkin ketika dia melihat mataku yang sedang jelalatan seperti mencari sesuatu, dia sudah merasa kalau mataku sedang mencarinya. Dan ternyata feelingnya benar. Mungkin hatinya langsung bergumam “Mati aku!”, ketika dilihatnya, aku sedang tersenyum menatap kearahnya. Akupun langung mendekatinya sambil senyum-senyum penuh kemenangan dan penuh kebahagiaan. Bahagia karena uangku nggak bakalan keluar lagi, karena ada Irfan “Sang Bandar”. Akupun langsung mendekati Irfan. Melihat aku datang mendekatinya, Irfan hanya bisa tertawa-tawa. Dia tertawa, karena dia sudah tahu maksud kedatanganku yang pasti meminta dibayarkan makanan kami. Sebelum aku bicara, Irfan langung memanggil pelayan dan segera meminta bill makanan kami pada pelayan. Melihat reaksi Irfan seperti itu aku langsung tertawa dan bertanya padanya sambil tertawa-tawa
“Koq, kamu tahu kalau aku mau minta dibayarin? Emang tampang aku seperti tukang kredit, ya?”
“Nggak, cuma aku bisa bedain aja, mana tampangmu yang mencariku karena ingin curhat dan mana tampangmu yang mencariku karena mau minta dibayarin makanan.”
“Hahaha…” tawaku meledak. Dan aku belum juga siap sampai disitu untuk mengerjainnya. Setelah itu isengku timbul. Dengan tiba-tiba, aku menggandeng tangannya dengan tangan kiriku dan memegang bahu kirinya dengan tangan kananku, akupun melendot manja padanya. Kemudian aku meletakkan daguku kebahunya dan wajahku menghadap ketelinganya, lalu aku berbisik.
“Gebetan barumu, ya? Ini yang keberapa?”
“Hihihi…, nggak tahu yang keberapa ini,” jawabnya sambil berbisik juga, sambil agak memiringkan wajahnya kearahku, sehingga wajahku dan wajahnya sangat dekat sekali.
Dan aku masih sempat melirik kearah ceweknya yang duduk di depan kami, kulihat sinar kecemburuan keluar dari mata cewek itu. Misi isengku berhasil! Membuat cewek itu cemburu.
“Cantikan mana, dia atau aku?”
“Cantikan kamu.”
“Sexian mana, dia atau aku?”
“Sexian kamu.”
“Kalau aku menciummu di depan cewekmu, kamu mau?” tanyaku iseng lagi masih berbisik di telinganya.
“Mau, mau, mau!” seru Irfan dengan spontan hampir setengah berteriak, membuat ceweknya semakin tajam tatapan matanya kearah kami. Sedangkan teman-temanku yang duduk tidak jauh dari kami sudah tertawa-tawa terbahak-bahak sampai sakit perut melihat kelakuan isengku.
“Apa kamu nggak takut ditampar sama cewekmu, jika aku menciummu di depannya?” tanyaku lagi dengan suara lembut, mendesah menggoda, sambil jari telunjukku mengusap-usap dengan lembut pipi dan jambangnya yang tipis.
“Nggak, aku nggak perduli jika dia menamparku, asalkan aku mendapatkan ciumanmu. Dia nggak berarti apa-apa bagiku,” jawab Irfan, sepertinya dia mulai turn on dengan suara dan sikapku.
“Baik, kamu akan mendapatkan ciumanku, jika kamu sudah resmi menjadi...” aku sengaja menggantung kalimatku untuk membuat Irfan penasaran.
“Resmi menjadi apa? Resmi menjadi pacarmu?” tanya Irfan berbisik, sepertinya dia sudah tak perduli lagi dengan ceweknya yang masih duduk di depannya dengan setia, memperhatikan tingkah kami. Dan ternyata pancinganku berhasil, Irfan penasaran.
“Bukan menjadi pacar, sayang...., tapi suuu… aaa… mi!” kataku seperti mengeja menyebutkan kata “suami”. “Dasar leboy!” kataku. Setelah berkata seperti itu, akupun langsung pergi meninggalkan Irfan yang masih terbengong-bengong kecewa mendengar perkataanku barusan.
Akupun langsung mengajak teman-temanku segera keluar dari café itu, sambil tertawa-tawa sampai sakit perut, karena kebanyakan tertawa.
“Jaket kamu mana? Di luar masih gerimis, ntar kamu kedinginan,” ujar Irfan. Ketika kami bersiap-siap mau pergi.
“Oh, iya. Aku lupa!” jawabku sambil menepuk jidatku sendiri. “Sebentar, aku ambil jaket dulu, ya.”
“Ok, aku tunggu di luar,” jawab Irfan.
Kemudian aku kembali menemuinya dengan jaket sudah terpasang di badanku. Setelah permisi sama pembantuku, kamipun berangkat kekampus dengan motor gedenya Irfan. Aku masih sempat protes sama Irfan ketika kulihat Irfan memakai kacamata hitamnya. Aku bilang buat apa hujan-hujan begini pakai kacamata hitam, kayak orang baru berduka cita saja. Irfan hanya menjawab, biar tetap kelihatan keren dimataku. Kemudian jawabanku “huek!” Irfan tertawa mendengar jawabanku.
Irfan, teman sekampus sekaligus sekelas yang terkenal dengan ke “Playboy”annya, tapi selalu tak bisa berkutik bila di depanku. Entah sudah berapa banyak gadis-gadis yang jatuh kedalam pelukkannya. Namun tak satupun yang berhasil menaklukkan hatinya. 

NB: Ini sepenggalan kisah dari novelku. Bila ingin membaca kelanjutan ceritanya, tunggu saja novelnya terbit, tapi gak tau kapan terbitnya hehehehehe... :p belum tau mau ditujukan kepenerbit mana, masih bingung. Novelnya juga belum selesai ^_^

Jumat, 07 Juni 2013

DILEMA PARA ISTRI YANG TERZALIMI ( KDRT )

Sekarang kita semakin sering mendengar dimana-mana banyak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), tapi sayangnya KDRT itu baru bisa didengar setelah para perempuan itu menjadi korban. Ada yang menjadi gila, menjadi pembunuh dan mati karena KDRT yang dilakukan suaminya. KDRT ini seolah-olah seperti kejahatan yang terselubung, yang dilakukan oleh orang terdekatnya yang seharusnya melindunginya dan menjaganya. Para perempuan tak berani bersuara karena tuntutan dari sebuah dogma yang mengajarkan kalau seorang istri harus menutupi rapat2 aib suami dan aib rumah tangganya. Tapi apakah seorang istri harus tetap diam ketika kekekerasan2 dan penganiayaan mental dan fisik terus2an diterimanya? Kemanakah seoramg istri harus meminta pertolongan?Ketika sebilah pisau sedang menempel erat dilehernya dan hanya sekali gores maka putuslah urat nadinya? Apa yang harus diperbuat seorang istri ketika suaminya memukulinya hingga fisiknya babak belur? Ingin melawan, tapi seberapa besar tenaga seorang perempuan untuk melawan tenaga seorang pria? Belum lagi tekanan2 mental yang setiap hari harus diterimanya seperti cacian, makian dan pengancaman? Inikah yang harus terus dipertahankan seorang istri bila setiap hari dia harus mengalami trauma fisik dan mental, dan setiap hari hidup dalam ketakutan?
Ketika seorang istri mengadu kepada orang terdekatnya atau orang2 disekitarnya, mereka hanya bisa menjawab "BERSABAR' memohonlah kepada Allah supaya Allah memberi kesadaran pada suaminya. Dalam hal ini saya bukan ingin menolak atau memungkiri kekuasaan Allah, sama sekali TIDAK! Tapi yang menjadi pertanyaan bagi saya, sampai dimanakah batas kesabaran itu???
Ketika suami sering memukuli dan menganiaya istrinya, istri diminta harus terus bersabar. Akibat terus2an bersabar berapa banyak lagi perempuan2 harus mati karena dianiaya suaminya??? Bukalah mata dan hati kita, lihatlah kasus KDRT di TV yang sering menayangkan kematian para perempuan akibat KDRT yang dilakukan suaminya. Kalau sudah mati siapa yang akan mengurus anak2nya?? Sedangkan si bapak otomatis akan masuk penjara atau melarikan diri, kalau sudah begitu yang menjadi korban tetap anak2 juga. Sebenarnya kebanyakan para istri selalu mengalami dilema di dalam rumah tangga ketika dia mengalami KDRT. Sebab, dia harus terus bertahan demi anak2nya agar anak2nya jangan menjadi korban dari perceraian itu. tapi akibat terus mempertahankan rumah tangganya, si Ibu yang menjadi korban dan kemudian pada akhirnya anak2nya menjadi korban juga. Inilah dilema yang banyak terjadi sekarang ini. 
Selain sang ibu yang menjadi korban kekerasan mental dan fisik, sianak juga akan mengalami kerusakan mental dan trauma, karena setiap hari dia harus melihat bagaimana ibunya terus2an menerima perlakuan yang kasar dari sang ayah. 
Kita juga sering melihat tayangan2 di tv bagaimana seorang ibu bisa begitu sangat teganya membunuh anak2nya hanya karena dendamnya kepada si suami. Atau si ibu sering melampiaskan kemarahannya pada anak2nya karena dia tak bisa melampiaskan kemarahannya kepada suaminya. Bukankah dalam hukum alam selalu mengatakan "Seorang yang selalu tertindas maka dia juga akan melakukan hal yang sama pada orang2 yang bisa ditindasnya juga" , miris bukan? Itulah dahsyatnya suatu tekanan mental yang dialami seseorang. Mental yang rusak akan menghancurkan segala apa yang ada didepannya. Apakah seorang ibu yang mentalnya tertekan atau sudah rusak masih bisa lagi membesarkan anak2nya? ( coba tanya pada hati nurani kita )
Ketika seorang istri meminta cerai karena sudah tak tahan dengan perlakuan suaminya, maka seluruh dunia seolah2 "MENGHAKIMINYA" mengatakan sebagai seorang ibu dia terlalu egois hanya memikirkan diri sendiri tak memikirkan kebahagiaan anak-anaknya. Tapi pernahkah kalian mempertanyakan kebahagiaan seorang ibu??
Ingat! Ibu yang bahagia maka akan melahirkan, mendidik dan membesarkan anak2nya dengan aura kebahagiaan juga. Yang bisa mempengaruhi perkembangan psykologi anak2nya dengan baik dan mampu menghasilkan anak2 yang mempunyai kepercayaaan diri yang tinggi. 
Allah memang akan selalu memberikan bantuannya kepada orang2 yang bersabar tapi dibalik kesabaran itu kita juga harus berusaha mencari solusi dan jalan keluarnya. Jangan hanya cuma diam, tonton, menasehati dan disuruh berdoa saja. Ini juga merupakan tugas kita sesama manusia saling tolong-menolong, jangan hanya bicara, tapi buktikan dengan tindakan. Kerena bila terus2an terjadi dan banyaknya KDRT dimuka bumi ini, maka kan banyak anak2 yang menjadi seperti apa yang mereka lihat setiap hari di dalam kehidupannya sehari-hari. Bukankah anak2 ini adalah sang peniru? Meniru segala tingkah laku orang2 terdekatnya dan lingkungan disekitarnya. Jadi kita gak usah heran bila sekarang kita lihat sendiri kelakuan buruk anak2 remaja sekarang, yang bicara dan bertingkah tak lagi punya tata krama dan sopan santun, dimatanya itu mungkin sudah biasa karena begitu yang dilihatnya setiap hari. Mungkin bila kita membuat survey, dari setiap anak2 yang berbicara dan bertingkah tak sopan, kemudian kita lihat dan bandingkan dengan keadaan didalam rumah tangga orangtuanya. Apa yang kita lihat??? Bagaimana solusi dari semua ini???



Sabtu, 01 Juni 2013

~ S E N D I R I ~

Sendiri itu indah
Sendiri itu tenang
Sendiri itu menenangkan
Sendiri itu damai
Sendiri itu inspirasi
Sendiri itu lebih baik daripada berdua
Berdua hanya membuat
Luka
Kecewa
Sakit hati, karena...
Mati juga sendiri
Tiada sahabat
Tiada kerabat
Tiada saudara
Tiada suami
Tiada istri
Tiada kekasih
Gelap
Pengap
Sepi
Sempit
Dingin
Hanya amal ibadah yang membuatnya menjadi
Terang
Sejuk
Ramai
Lapang
Indah
Jadi mengapa mesti takut sendiri?
Dan sekarang waktunya harus belajar sendiri, karena suatu hari nanti kita akan selamanya sendirian...


Rabu, 22 Mei 2013

KETIKA KALIAN MENGUPDATE STATUS APA YANG KALIAN MAKAN HARI INI

Mungkin kamu, saya dan kita semua pernah update status di FB atau di Twitter atau dimana saja kalian ingin update tentang apa yang kalian makan hari ini dan makan dimana? Dulu saya juga pernah melakukannya. Tapi sekarang saya menyadarinya apa yang saya buat itu adalah kesalahan, karena ketika kita mengupdate status apa yang kita makan dan makan di mana, di luaran sana banyak orang-orang yang berjuang mencari sesuap nasi demi perut sejengkal! Bayangkan! Ketika kalian mengupdate status tentang apa yang kalian makan dan di mana kalian makan, berapa banyak air liur mereka yang menetes membayangkan apa yang kalian makan sedangkan mereka tak mampu untuk membelinya. Saya juga pernah melakukan kesalahan yang sama tapi ketika Allah menegur saya dan dibalik teguran itu saya menyadari, inilah makna dari semuanya. Seperti kata orang-orang bijak:
"Seseorang hanya akan bisa merasakan penderitaan orang lain ketika dia pernah merasakan penderitaan itu sendiri"
Jadi apakah kalian mesti ditegur Allah dulu seperti Allah menegur saya baru kita bisa merasakan penderitaan orang-orang? Mungkin saya akan jauh lebih bersimpati dengan orang-orang yang mengupdate status tentang keluh kesahnya (meski itupun tidak dibenarkan, sekali lagi saya juga pernah melakukan kesalahan seperti ini) daripada orang-orang yang mengupdate status tentang apa yang mereka makan dan makan di mana. Karena itu sangat melukai hati orang-orang yang hidup dalam kesusahan untuk makan sehari-hari. Maaf! jika apa yang saya katakan ini menyinggung semua orang yang pernah melakukan kesalahan seperti yang pernah saya lakukan. Tetapi sesama manusia kita wajib saling menegur untuk kebaikan bersama. Janganlah bangga dengan apa yang kalian miliki sekarang, karena 1 jam berikutnya kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi pada diri kita dan keluarga kita. Marilah bersikap lebih peka terhadap penderitaan orang-orang di luar sana. Dan bersyukurlah dengan apa yang sudah kalian miliki sekarang, karena diluar sana banyak orang-orang yang hidupnya tidak seberuntung kalian. Wassaalam...


Selasa, 21 Mei 2013

KEMANA PERGINYA SEMANGATKU???

Belakangan ini aku tak mengerti dengan diriku sendiri. Aku seperti tidak punya semangat, semangat untuk mengerjakan segala sesuatu pekerjaan yang bertumpuk-tumpuk. Keinginan hatiku sangat kuat ingin menyelesaikan semua pekerjaan itu, tapi semangatku tidak. Ada apa denganku??? Padahal aku tipe orang yang tidak suka menunda-nunda pekerjaan. Semuanya terasa melambat. Semua tulisan-tulisanku pun jadi terbengkalai, padahal aku harus berburu dengan waktu. Kalau ditanyakan tentang fikiranku, aku katakan saat ini fikiranku sedang tidak stress atau sedang tidak mempunyai beban fikiran. Karena aku tau Allah selalu ada untukku setiap aku membutuhkanNya. Dan Allah selalu memberikan apa yang aku butuhkan. Meskipun mungkin aku pernah mengalami krisis kepercayaan kepada Allah, tapi seiring berjalannya waktu aku bisa merasakan keajaiban-keajaiban yang diberikan Allah kepadaku. Bahkan sekarang aku merasa hidupku begitu sangat tenang, pasrah dan berserah diri kepada Allah. Aku juga tidak lagi merasa kuatir dengan semua problema hidupku. Aku merasakan diriku saat ini teramat kuat. Tapi mengapa di saat sekarang aku begitu sangat tenang, pasrah, kuat dan berserah diri kepada Allah, tiba-tiba semua semangatku hilang??? Bahkan untuk berbicarapun aku malas. Aku merasa seperti ada keganjilan yang sedang aku rasakan, tapi aku nggak tau itu apa??? Saat ini keinginanku yang paling kuat adalah menyelesaikan semua tulisan-tulisan novel-novelku. Karena aku harus berburu dengan batas waktu dan aku harus memenuhi janjiku dengan seorang teman. Tapi setiap aku memulai untuk menyelesaikan tulisan-tulisanku dan saat itu semangatku seperti tidak mendukung sedangkan ide-ideku sedang mengalir sangat derasnya. Kucoba memaksakan, tapi yang ada malah membuatku menjadi tidak fokus, susunan-susunan kalimatpun menjadi berantakan. Aku mencoba untuk membaca ulang dari awal hingga batas terakhir pengetikkan tulisanku tapi semua sia-sia. Bahkan untuk membacanya saja aku tidak bersemangat. Ada apa ini??? Ditambah lagi dengan keadaan fisik tubuh yang akhir-akhir ini aku merasakan seperti sangat berbeda,. Aku tidak sedang terkena gejala demam, atau aku juga tidak sedang kelelahan tapi mengapa semua tubuhku seperti merasa begitu sangat lelah? Setiap persendian dari tulang-tulangku seperti ngilu. Berulang kali aku dipijat tapi tetap aku merasakan semua sendi-sendi tulangku seperti habis mengalami perjalanan yang sangat jauh sekali. Semua terasa kaku dan terkadang merasakan kebas. 
Aku juga merasa kebosanan dengan semua kehidupan di dunia ini, bukan berarti aku bosan hidup...Bukan! Bukan itu! Aku hanya merasa bosan dengan semua yang aku lihat, aku merasa hanya ingin melihat sesuatu yang baru yang berbeda dengan dunia ini. Entahlah! aku juga tidak mengerti dan tak tau apa yang membuatku bosan dengan semua kehidupan ini. Aku tidak tau cara untuk mengatakannya apa yang sedang aku rasakan sekarang, tapi yang pasti aku sedang merasa aneh dengan diriku sendiri. Tapi aku harus melawan semua ini...Harus!!! Supaya aku bisa menyelesaikan semua tulisan-tulisanku karena aku harus mengejar waktu. Bissmillah..., aku harus menyelesaikan itu semua...

Senin, 13 Mei 2013

OPUNG

Aku baru saja selesai membaca sebuah kisah nyata di majalah online, kisah tentang teganya seorang kakek yang menjual cucunya demi uang. Kisah itu membuatku jadi teringat pada opungku yang sudah lama ku lupakan. 
Opung, panggilan untuk kakek atau nenek dalam suku batak, dan aku terlahir dari keluarga bersuku batak, bermarga Harahap. Semua orang pasti punya opung, dan masing-masing punya kisah tersendiri dan kenangan tersendiri tentang opungnya. Opung merupakan sosok yang selalu menjadi panutan setelah orangtua. Opung juga selalu mempunyai kasih sayang yang berlebih kepada cucu-cucunya dibanding kepada anak-anaknya sendiri. Bagi seorang opung dulunya, ketika anak-anaknya masih kecil, mungkin tidak pernah mau menggendong anak-anaknya, tapi ketika cucu-cucunya lahir, dia rela menggendong sambil menyuapi cucunya makan, dan terkadang membujuk cucunya dengan makanan, permen dan coklat yang mahal-mahal demi menyenangkan hati cucunya, meskipun dia sendiri terkadang kekurangan uang.
Aku beruntung mempunyai opung yang sangat menyayangiku, bahkan aku merasa diantara semua cucu-cucunya, akulah yang paling diistimewakan, aku tidak tahu kenapa di matanya aku begitu sangat istimewa. 
Banyak kenanganku tentangnya, dan yang paling ku ingat, setiap kali dia gajian pensiun, orang pertama yang selalu diingatnya begitu melihat lembaran uang rupiah ada ditangannya, hanyalah aku. Dari situ dia langsung pergi ke toko baju untuk membelikanku baju.
Besoknya selesai sholat subuh, dengan sepeda kesayangannya, dia datang kerumah kami. Opung suka bersepeda, kemana-mana selalu bersepeda, katanya sepeda itu menyehatkan untuk menghilangkan segala lemak-lemak ditubuh, tak perlu diet jika ingin kurus, cukup bersepeda saja.
Ketika tiba dirumah, dia langsung membangunkan papa dan mama sambil berteriak-teriak diluar, seolah-olah dia seperti tak sabar ingin segera menunjukkan hadiahnya padaku.
"Aini...! Opung bawa baju baru untukmu..!" teriak opung.
Sedangkan aku masih tertidur pulas.
Opung juga seorang penata rambut yang handal. Bila dilihatnya rambutku sudah panjang, maka dia langsung memangkasnya. Meskipun hasil pangkasannya sering membuatku menangis, karena aku jadi bahan ejekan abang, dan adikku, juga teman-temanku. Kata mereka pangkasku seperti pangkas ‘batok’, tempurung batok yang diletakkan diatas kepalaku saat memangkas rambutku, itu kata mereka saking jeleknya hasil pangkasan opung.
Opung juga seorang pencari kutu yang penuh titi teliti, tak ada satu ekor kutu dikepalaku yang lolos dari tangkapannya. Walaupun ketika mencarinya dia harus memakai kacamata tebal, setebal pantat botol. 
Ketika aku mulai memasuki tahun pertama sekolah, dia juga yang membelikanku buku-buku, pensil, penghapus, kotak pensil serta pensil warna yang baru, dan dia juga yang menyampul semua buku-bukuku. Sambil menyampuli bukuku, dia bercerita padaku.
"Ini cucu Opung mesti jadi orang hebat dan pintar, ya... Meskipun cucu Opung cuma perempuan satu-satunya, tapi jangan kalah sama abang dan adik laki-lakimu. Gak boleh cengeng, perempuan batak gak ada yang cengeng," kata opung.
Bila opung sedang bepergian dengan opung perempuanku, opung selalu mengajakku. Kalau papaku tidak mengizinkanku dibawa olehnya, opung akan marah dan sakit hati, kemudian merajuk tidak akan mau datang-datang kerumah kami, sebelum papa meminta maaf padanya dengan membawaku berkunjung kerumahnya, dan aku dijadikan senjata pamungkas papa untuk meluluhkan hati opung.
Opung sebenarnya sosok laki-laki yang keras dan ditakuti, bila marah suara bentakannya bisa terdengar beberapa meter, saking keras dan kuatnya nada oktaf suaranya. Sembilan anak-anaknya dan istrinya takut, tunduk, dan patuh pada perintahnya. Perintah opung bagaikan titah seorang raja, tidak ada seorangpun yang berani membantahnya kalau tidak ingin melihatnya murka. 
Bila dia sedang makan, tidak ada seorangpun yang boleh masuk kedalam ruang makan. Baginya makan adalah kenikmatan tersendiri, makanya tidak ada yang boleh mengganggunya. Yang bisa masuk keruang makan ketika dia sedang makan hanyalah aku seorang.
Ketika opung lagi makan, aku dengan seenaknya mau masuk keruang makan, tapi buru-buru dilarang oleh bou-bou dan uda-udaku, tutur panggilanku untuk anak-anaknya. Aku yang masih anak-anak tidak peduli dengan larangan itu, aku malah tetap menyelonong masuk. Seketika itu wajah bou-bou dan uda-udaku pucat pasi karena ketakutan. Mereka takut kalau nanti mereka yang akan disalahkan karena membiarkanku masuk keruang makan, ketika opung sedang makan.
Diluar dugaan opung yang lagi makan ditemani opung perempuan melihatku yang mengintip dari balik pintu, opung memanggilku.
"Sini Inang, sini makan sama Opung,” kata opung.
Inang adalah panggilan sayang untuk anak perempuan suku batak.  
Akupun berjalan mendekati meja makan, dan aku didudukkannya diatas meja disamping piring makannya. Semua bou dan udaku juga opung perempuan terkejut, karena opung tidak marah. Opung juga tidak marah meskipun selama makan aku lebih banyak mengganggunya daripada makan. Aku terus-terusan memindahkan semua makanan yang ada di piringku kepiringnya, kemudian kembali memindahkan semua makanan dipiringnya kepiringku. Berulang-ulang aku buat seperti itu, sedikitpun tidak ada rona kemarahan diwajahnya, bahkan dia memakan semua makanan yang ada dipiringnya, meskipun makanan dipiringnya sudah ku aduk-aduk. Meja makan dan lantai penuh dengan taburan nasi yang aku tebar-tebarkan. Opungku orang yang temperamental, sifatnya ini menurun padaku, tapi bila melihatku hatinya bisa mendingin dan selembut salju. Tak pernah sekalipun dia memarahiku karena tingkah lakuku.
Opung seorang pegawai negeri yang bekerja di kantor gubernur bagian kepala keuangan, Opung orang yang sangat jujur. Aku tahu dia sangat jujur, karena ketika dia pensiun, tidak berapa lama bou Sarah keluar dari sekolah tempatnya sekolah. Karena opung tidak punya uang dan tidak punya tabungan untuk bisa membayar uang sekolah anaknya. Padahal ketika dia bekerja sebagai kepala keuangan di kantor gubernur, dia bisa mempunyai banyak kesempatan untuk mendapatkan uang yang tidak halal, seperti yang  dilakukan oleh teman-teman sekantornya, tapi opung tidak mau melakukannya. Papa pernah bilang padaku, kalau opung selalu memberi nasehat pada papa, dan nasehatnya itu sampai sekarang selalu ku ingat. Dan sampai sekarang nasehatnya itulah yang membuatku untuk selalu tetap memertahankan sebuah kejujuran, sepahit apapun kehidupan ini.
‘Jangan pernah sedikitpun atau terniat di hatimu untuk mengambil sesuatu yang bukan hakmu, meskipun itu sebesar peniti’.
Opung suka membaca surat kabar harian di ruang tamu sambil mengisap cerutu dan minum teh kelat tanpa gula, minuman kesukaannya. Kesukaan opung ini menular padaku, tapi aku masih pakai gula meskipun sedikit. Ini yang sering menyebabkan mama marah padaku. Kata mama, opung sakit ginjal karena sering minum teh terlalu kelat atau kental. Tapi sebenarnya aku sedikit meragukan dengan apa yang dikatakan mama, karena sampai sekarang aku belum pernah membuktikan kebenaran kata-kata mama pada dokter manapun. Dengan pipa rokoknya opung mengisap cerutu kesukaannya, aroma ini menjadi aroma khas opung. Karena setiap kali aku didekatnya aroma tubuh opung bau cerutu. Dahulu aku suka memainkan pipa rokok opung dengan berlagak dan bergaya meniru gaya opung mengisap pipa rokoknya.
Opung berperawakan tinggi besar, postur tubuhnya persis seperti orang bule. Mungkin ini juga yang membuatku selalu suka melihat pria berperawakan tinggi besar, karena terobsesi dengan opung, hehe... Dahi opung lebar, menandakan kalau dia orang yang pintar, wajahnya juga sangat tampan dengan rahangnya yang keras, rahang ciri-ciri kebanyakan suku batak pada umumnya. Opung pintar matematika dan jago dalam bidang accounting, kalau yang ini tidak menurun padaku, aku terlalu lemot kalau soal matematika.
Suatu hari opung mulai jatuh sakit ketika aku masih duduk dikelas 3 sekolah dasar. Waktu mulai sakit dan belum dibawa kerumah sakit, aku masih sempat ikut-ikutan begadang menjaganya, bersama bou-bou dan uda-udaku, kebetulan pada waktu itu aku lagi libur sekolah. Seperti biasa setiap libur sekolah opung selalu mengajakku menginap dirumahnya.
Selama sakit opung selalu merasa kepanasan dan terus-terusan berkeringat, setiap 5 menit wajah dan badannya harus dilap karena keringat yang sangat banyak. Tapi bou-bouku yang tertidur dibawah, disamping tempat tidurnya terkadang tidak terbangun karena kelelahan menjaga siang dan malam. Ketika opung memanggil mereka untuk mengelap keringatnya, mereka tidak terbangun. Aku yang juga tidur disitu merasa iba melihat penderitaan opung, dan entah mengapa aku tak bisa tidur melihat opung yang seperti tersiksa dengan rasa panas dan keringatnya, aku segera bangkit dan mengelap keringatnya. Opung yang merasakan ada tangan mungil yang sedang mengelap keringatnya, menyadari kalau yang mengelap keringatnya adalah aku.
"Ini Aini cucu Opung?" tanya opung.
"Iya Opung," jawabku.
"Kenapa belum tidur, Nang? Sudah jam berapa ini?" tanya opung.
"Jam 3 malam, Pung," jawabku.
"Mana boumu?" tanya opung.
"Bou tertidur, Pung. Bou kecapekan," jawabku.
"Iya, Boumu kecapekan, tapi cucu Opung harus tidur, sayang," kata opung.
"Aini kasihan melihat Opung yang kepanasan dan berkeringat," kataku.
Opung tertawa kecil, mungkin dia merasa bahagia atau senang mendengar ucapanku yang perhatian padanya. Sambil terus mengelap keringatnya, aku mendengarkan nasehatnya, ternyata itulah pesan terakhirnya padaku sebelum opung besoknya dibawa kerumah sakit.
"Aini..., nanti kalau sudah besar harus bisa jadi perempuan seperti mamamu, ya... Mamamu itu perempuan hebat dan kuat, sambil bekerja dia masih bisa mengurus anak-anaknya, suaminya juga mengurus Opung,Bou-boumu serta Uda-udamu, padahal Opung cuma mertuanya. Mamamu juga masih sempat lagi kuliah. Padahal Opung tahu, Mamamu itu capeknya luar biasa, tapi mamamu itu perempuan yang sangat tegar, pintar dan baik hati. Hatinya tulus, meskipun terkadang Opung sering menyakiti hati mamamu."
Mama dulu bukanlah menantu pilihan opung, tapi papa bersikeras untuk tetap menikahi mama.
"Aini harus bisa jadi perempuan hebat dan kuat seperti mamamu, ya..." kata opung.
"Iya, Pung.." sahutku.
"Sekarang Aini tidur, bangunkan saja boumu, gak baik anak-anak tidur larut malam, sebelum tidur cium dulu pipi Opung, ya..." kata opung.
"Iya, Pung."
Akupun mencium pipi opung, sambil berkata.
"Aini sayang, Opung."
"Opung juga sayang Aini. Ainilah satu-satunya cucu kesayangan Opung, karena dimata Opung, Aini berbeda."
Dan itulah percakapan terakhirku dengannya.

Keesokkan harinya opung dibawa kerumah sakit, opung di rumah sakit hanya 3 minggu. Dan selama di rumah sakit, opung selalu memanggil-manggil namaku, dan mengatakan kalau aku yang mengelap keringatnya selama dia sakit waktu masih di rumah. Setiap aku meminta ikut kerumah sakit, papa tidak pernah mengizinkan, karena kata papa anak-anak tidak baik kerumah sakit. Karena rumah sakit sarang penyakit dan sumber penyakit. Hingga menjelamg ajalnya opung masih berharap ingin bisa melihatku untuk terakhir kalinya, tapi tak pernah bisa terwujud. Ternyata percakapanku malam itu dengannya, merupakan percakapan dan pertemuan terakhir kami.


Sabtu, 11 Mei 2013

~ T E G A R ~

Kini kau biarkan aku berjalan sendirian di tengah badai, dijalan yang gelap, terjal dan berliku

Setapak demi setapak aku lalui tanpamu meski itu terasa perih dan menyakitkan

Dan angkuh aku berkata "aku bisa tanpamu"

Walau separuh tubuhku hampir penuh luka,

namun aku tetap berjalan hingga tetes darahku yang terakhir

Sekarang aku tidak butuh kau, esok dan seterusnya

Jangan paksa aku untuk kembali menoleh padamu

karena sekarang kau adalah bagian dari masa laluku yang melengkapi episode-episode masa laluku