Bagi saya RIYA tak jauh beda dengan kesombongan. Karena sifat RIYA adalah memamerkan/membanggakan segala apa yang dia miliki, agar dipuji atau dibilang orang2 disekitarnya, kalau dirinya hebat dan telah memiliki segalanya. Berarti sifat RIYA adalah induk dari kesombongan yang dimiliki seseorang.
Pada dasarnya setiap diri manusia memiliki sifat RIYA. Semakin seseorang merasa tinggi nilai kehidupan yang dia miliki maka semakin besar dorongan perasaan RIYA di dalam dirinya. dan biasanya sifat seperti ini dimiliki oleh seseorang yang baru saja merasakan kenyamanan nilai taraf kehidupan, dari kehidupannya sebelumnya. Sadar atau tidak sadar terkadang sifat RIYA akan muncul dari dirinya. Sepertinya sifat RIYA ini sudah hal yang biasa di zaman sekarang ini. Mengapa saya katakan hal yang biasa??? Coba kita lihat di FB, Twitter, Instagram dan media sosial lainnya, berapa banyak orang-orang yang mengupload foto apa yang dia miliki? Memposting mobil baru yang baru dia beli, memposting rumah yang baru dia beli, memposting tas2 mahal yang baru dia beli, memposting uang yang dia miliki, memposting jabatan dan posisi dia dipekerjaannya karena baru diangkat jadi manager atau jabatan yang lumayan hebat (hahahahaha... :D kadang saya suka tertawa sendiri). Maaf! bila saya melihat postingan2 seperti itu, gumaman dalam hati saya cuma bilang seperti ini "Beginilah kalau orang-orang yang masih memiliki kekayaan dan jabatan yang tanggung" Pernahkah kalian melihat seorang yang memiliki kekayaan Milyaran rupiah dari hasil keringatnya sendiri ( yang biasa kita sebuat seorang MILYUNER ) tapi dia tak pernah memamerkan sendiri apa yang dia miliki? Kalaupun ada terlihat kekayaan yang dia miliki pasti itu ulah para wartawan dan Paparazzi yang berusaha mencari tahu sebesar apa kekayaan yang dia miliki. Pernahkah kalian melihat Sultan Bolkiah dari Brunei memamerkan apa yang dia miliki? Padahal kita tahu kekayaannya sungguh sangat luar biasa. Kalaupun kita pernah melihat-lihat aset kekayaan yang dia miliki itu bukan karena dia yang menunjukkannya, tapi karena ulah para wartawan dan paparazi. Pernahkah kalian melihat Bill Gates yang termasuk salah satu orang yang paling terkaya di dunia memamerkan sendiri kekayaan yang dia miliki? Atau pernahkah kalian melihat Mark Zuckerberg pendiri Facebook yang juga termasuk salah satu orang yang paling terkaya di dunia memamerkan kekayaannya? Malahan gaya hidupnya sangat sederhana jauh dari kesan mewah, meskipun dia sangat mampu dan memiliki segala-galanya. Dan masih banyak contoh2 orang2 paling terkaya di dunia yang memperoleh kekayaannya dari hasil keringat dan kerja kerasnya sendiri tapi tak pernah membanggakan diri. Semestinya kita bisa mencontoh mereka dan malu terhadap mereka, karena apa yang kita miliki belum sebanding dan belum apa2 dengan yang mereka miliki.
Ketika kita mulai bersifat RIYA, pernahkan kita berfikir apa yang kita miliki sekarang hanyalah titipan yang diberikan Allah SWT kepada kita hanyalah sementara saja? Harta, kekayaan, kekuasaan dan jabatan yang kita miliki itu hanyalah pinjaman semata dan sementara saja. Pernahkah kita berfikir ketika kita mulai bersifat RIYA, tiba2 kekayaan yang kita miliki ditarik Allah? Masihkah kita berbangga diri??? Dalam sekelip mata saja itu bisa terjadi bila Allah berkehendak. Lupakah kalian dengan tragedi tsunami, gempa bumi dan banjir bandang yang meluluh-lantakkan semua harta dan jiwa??? Saya berani berkata seperti ini karena saya telah mengalami sendiri, meskipun saya belum pernah merasakan tragedi seperti tsunami, gempa bumi dan banjir bandang ( Nauzubillah min zalik ), belajarlah dari pengalaman yang saya miliki. Sekarang saya bersyukur, cobaan yang diberikan Allah kepada saya adalah sebagai bukti peringatan Allah kepada saya, agar saya tidak lagi menjadi RIYA dan sombong, jika suatu hari kelak Allah mengembalikan apa yang pernah saya miliki dulu. Dan kalaupun Allah tidak pernah mengembalikannya, mungkin Allah menginginkan saya agar bersikap Zuhud dan terhindar dari dosa RIYA dan sombong. Mungkin Allah juga meminta saya supaya mengingatkan orang2 disekitar saya agar jangan berbuat yang sama seperti yang pernah saya perbuat. Saya mungkin akan jauh lebih bangga dan berkata "SALUT" jika ada orang yang menunjukkan sebuah prestasi atau "Maha Karya" hebat dari kepandaian/keahlian yang dia miliki. Bagi saya orang2 seperti ini akan banyak mengilhami dan menginspirasi orang2 disekitarnya agar menjadi lebih maju lagi. Daripada mereka2 yang RIYA memamerkan kekayaan, jabatan dan kekuasaannya, yang hanya membuat dan mendorong orang2 di sekitarnya agar bisa memperoleh/memiliki seperti yang dimiliki orang lain, tapi dengan menghalalkan segala cara. Kemungkinan, banyaknya kasus korupsi terjadi, karena banyaknya orang2 yang bersifat RIYA dan sombong. Seperti kata pepatah lama "Besar Pasak Daripada Tiang", bermula dari keinginan agar dianggap hebat dan sukses atau ingin dibilang kaya tapi tak sebanding dengan kemampuan yang dimilikinya. Jadilah menghalalkan segala cara untuk memperoleh itu semua.
Cobalah bertanya dalam hati segala niat yang kita perbuat, dan tanya dalam hati baik dan buruknya. Hati yang baik maka akan menjadikan sikap dan sifat2 kita menjadi baik, tapi hati yang buruk maka akan menjadikan sikap dan sifat2 kita menjadi buruk juga, disadari atau tanpa kita sadari. Semua yang terjadi pada diri kita bermula dari niat dalam HATI.
memang banyak orang disekitar kita yg seperti itu. semoga ada yg membaca tulisan anda kemudian menyadarinya.
BalasHapusmudah2an...dan berharap dgn tulisan ini semoga semakin banyak org2 yg menyadari segala kesalahan2 yg tdk pernah mereka sadari, aamiin...
Hapus