Rabu, 26 November 2014

~ DUA HATI SATU CINTA ~

Ingatkan aku tentang kisah kita di danau ini jika suatu hari nanti aku terlupakan akanmu
Bagaimana mungkin engkau terlupakan akanku? Sedangkan aku selalu menjadi bayanganmu
Bukankah terkadang bayangan akan menghilang ketika aku berdiri di dalam gelap pekat malam tanpa setitik cahaya?
Aku tidak hanya menjelma menjadi bayanganmu tapi juga akan selalu menjadi cahaya untuk menerangi setiap langkah-langkahmu
Dan aku akan selalu mengikuti cahayamu, agar bayanganmu tidak pernah terlepas dari tubuh dan jiwaku
Sudah sepatutnya engkau mengikuti cahayaku, karena aku imammu dan engkau makmumku. Dan cahayaku berasal dari cahaya Ilahi



Jumat, 31 Oktober 2014

AKU, KAMU, DIA DAN HUJAN

Engkau tau,
aku takut hujan
Tapi mengapa hujan turun begitu derasnya mengiringi kepergianmu?
Apakah engkau ingin mengajarkanku agar tidak takut hujan?
Karena setelah itu akan banyak hujan menerpaku
Dan diantara rinai hujan akan kutemui seseorang reinkarnasimu
Sedang menantiku dengan payung putihnya...


Senin, 06 Oktober 2014

L U K A

Rembang malam bergelayut sepi
Semilir angin menghantarkan nyanyian sunyi di 1/3 malam
Dalam sujud panjang
Ada nafas berbisik lirih
Berdialog dalam bahasa kalbu
Diatas sajadah panjang
Airmata menjadi saksi bisu pada sebuah hati yang rapuh… 


Selasa, 09 September 2014

TULUS ITU SUDAH PINDAH, GAK TAU PINDAH KEMANA???


Ingat pada nasehat seorang teman yang berkata padaku;
Di zaman sekarang ini kita sulit menemukan orang yang benar-benar tulus untuk menolong kita dan kita juga sulit untuk membedakan mana yang benar-benar tulus dan mana yang pamrih
Aku jadi berpikir, sudah sedemikian burukkah manusia di dunia ini??? Apakah ini terjadi karena tekanan ekonomi yang membuat manusia hanya memikirkan keselamatan dirinya sendiri, atau karena hati nurani yang ada di dalam diri setiap manusia sudah hilang sama sekali???
Tapi semua pertanyaan itu berpulang kembali pada diri kita masing-masing. Ada dimanakah posisi kita sekarang? Hanya memikirkan diri kita sendiri atau memang hati nurani kita sudah tidak ada lagi???
Ketika seseorang berkata "Ngapain mikirin keadaan orang lain, keadaan aku aja belum beres". Sepintas bila kita mendengar ucapannya, mungkin sebahagian orang akan membenarkan apa yang diucapkannnya. Tapi ketika kita melihat kenyataan hidupnya yang ternyata masih dikatakan hidup lumayan berkecukupan bahkan serba berkecukupan, apakah yang diucapkannya itu merupakan suatu ucapan yang sangat tidak manusiawi???
Mungkin ketulusan di dunia ini sudah tidak ada lagi karena semua orang saling berlomba untuk menjadi yang terhebat biar dikatakan "HEBAT". HEBAT yang saya maksud disini bukan "HEBAT" karena kemampuan intelektualnya atau karya-karyanya yang membanggakan dunia. Tapi "HEBAT" yang saya maksud disini adalah HEBAT karena ingin diberi penghargaan oleh orang-orang kalau kehidupannya serba glamour dan "HEBAT" dan HEBAT karena memiliki teman-teman sepergaulan yang berasal dari kalangan sosialita tinggi. Kerena ingin jadi yang terHEBAT dalam tanda kutip, makanya hati nurani yang sebenarnya selalu jujur mengatakan tentang kebenaran menjadi sirna semuanya. 
Bila hati nurani sudah sirna, maka ketulusan itu sudah tidak akan dimiliki lagi. Karena segala sesuatu yang dilakukan hanya berdasarkan PAMRIH. PAMRIH agar yang dilakukannnya itu bisa menguntungkan buat dirinya tapi tidak untuk orang lain.
Bila semua itu terjadi maka jangan heran jikalau zaman sekarang makin bertumbuhan orang-orang yang egosentris. Egosentris muncul karena adanya sebab-akibat hubungan timbal-balik. Ketika seseorang sangat membutuhkan pertolongan yang TULUS TANPA PAMRIH dari seseorang, tapi kenyataan yang diterimanya berbeda, maka si orang yang membutuhkan pertolongan itu pun menjadi TIDAK TULUS juga ketika sipenolongnya itu meminta tolong padanya. Seperti yang dikatakan pada gambar diatas, maka itulah yang terjadi sekarang ini.
Maka ada baiknya mulai sekarang kita lebih BUKA MATA, BUKA TELINGA, BUKA HATI dan BUKA PIKIRAN kita. Bahwa masih banyak orang-orang disekitar kita yang kehidupannya tidak seberuntung kita, yang membutuhkan pertolongan kita dengan TULUS TANPA PAMRIH. Bukankah Allah berkata;
Jika engkau memberi 1 kebaikan pada orang lain, maka Aku akan menggantikannya dengan 10 kebaikan lagi buat dirimu

Selasa, 26 Agustus 2014

SENJA DI KUBURAN

SENJA DI KUBURAN
Angin bertiup lirih namun mampu meluruhkan beberapa helai daun tua terlepas dari rantingnya. Sepi, hening namun terasa damai dihati ketika perlahan-lahan kakiku melangkah memasuki tanah areal perkuburan. Hanya ada satu atau dua orang yang melintas di jalan areal perkuburan. Kalau sudah tidak lagi menjelang puasa dan lebaran, perkuburan ini menjadi benar-benar sepi. Tanah perkuburan ini kembali ramai hanya bila ada yang baru meninggal.
Sudah cukup lama aku tidak berkunjung kemari. Aku sengaja menghindari berkunjung kemari hanya karena aku ingin menjaga hatiku agar tidak terluka lagi, bila mengingat betapa sakitnya hatiku ketika kehilangannya. Ingatanku kembali melayang ke masa silam, masa saat-saat tubuh orang yang paling aku cintai diusung di dalam keranda mayat memasuki areal perkuburan. Disaat keranda mayat memasuki perkuburan dan mulai mendekati liang lahat kuburannya, hatiku semakin tak kuasa menahan sesak di dada. Rasanya aku ingin teriak sekuat-kuatnya, ingin protes pada Allah. Mengapa dia, seseorang yang terbaik di dalam hidupku telah diambil-Nya begitu saja dalam sekelip mata. Menghancurkan semua harapan dan impian-impianku hingga tak bersisa.
Semerbak aroma bunga kamboja menyapa ramah hidungku ketika kakiku semakin mendekati pusaranya. Di dekat pusaranya tumbuh bunga kamboja yang dulu sengaja ku tanam untuk melindungi pusaranya dari panas, walau aku tahu itu sebenarnya tidak bisa melindungi pusaranya seutuhnya. Saat itu aku hanya berpikir ingin membalas semua ketulusannya yang senantiasa menjaga dan melindungiku dengan tulus tanpa pamrih, karena cintanya yang luar biasa.
Aku duduk disisi pusaranya, kulihat di batu nisan, nama yang bertuliskan namanya mulai memudar karena tertutup debu dan kotoran-kotoran lumpur. Mungkin akibat percikan-percikan air hujan yang menerpa tanah pusaranya. Ku usap dan kubersihkan nisannya dengan saputangan. Saat itu aku membayangkan seolah-olah aku sedang mengusap keringat di wajahnya yang dulu biasa ku lakukan ketika tiba-tiba sifat kekanakannya muncul ingin bermanja-manja padaku, dengan memintaku untuk mengusap keringat diwajahnya. Dengan senang hati ku lakukan semua itu atas dasar rasa cinta, rasanya aku rela melakukannya berulang kali walau 1000 tahun lamanya. Senyum manis di wajah tampannya semakin menambah pesonanya dimataku, ketika dia tersenyum menatapku yang sedang mengusap keringat diwajahnya.
“Hai sayang.., apa kabar kamu hari ini?” sapaku, seolah-olah dirinya masih hidup. “Maafkan aku sudah lama sekali tidak mengunjungimu. Tapi meskipun aku tidak pernah mengunjungi rumahmu, doa-doaku selalu sampai kepadamu, kan? Meskipun aku tidak lagi serajin dulu mengunjungimu, tapi namamu selalu ada di dalam setiap doa-doaku. Aku sengaja menghindari mengunjungimu kemari hanya ingin untuk mencoba belajar melupakanmu. Karena bagiku kamu adalah sesuatu yang tidak mungkin untuk kumiliki meski hatiku selalu memilihmu. Terkadang aku masih merindukanmu ketika kesepian datang menderaku, seperti saat ini. Ketika hidup begitu terasa sangat pahit dan menyakitkan dan aku merasa sendirian karena aku harus menyimpan rapat-rapat semua masalahku, dan tidak ada seorang yang boleh tau, terkecuali Allah dan kamu..” aku mengusap airmataku menahan pedihnya sakit di dada.
Sambil membersihkan rumput-rumput liar yang tumbuh diatas pusaranya, aku terus bercerita.
“Sayang…, kamu benar. Hidup ini memang banyak intrik-intrik kotor. Kita berbuat baik pada seseorang belum tentu dibalas dengan kebaikan. Kita bersikap jujur pada seseorang, belum tentu dibalas dengan kejujuran. Kita berbuat baik dengan niat yang baik, belum tentu dianggap baik, bahkan mereka cenderung menghakimi. Sayang…, dulu aku benci dengan semua kehidupan ini! Terlalu banyak orang-orang yang ku sayangi menjadi pengkhianat di dalam hidupku. Ketika aku dengan tulus tanpa pamrih menyayangi mereka, tapi yang kuterima hanyalah sebuah pengkhianatan dan penghinaan. Kenapa mereka tidak seperti kamu??? Tapi, ternyata dari semua kepahitan hidup yang aku terima, aku mendapat pelajaran berharga dari Allah, guru terbaikku. Ternyata Allah hanya menginginkanku untuk memperbaiki akhlakku karena Allah mencintaiku. Seperti yang dulu kamu inginkan, agar aku mau merubah sifat-sifat dan watak burukku. Sayang… aku merindukanmu…”
Aku terisak sambil memeluk pusaranya.
“Sayang… lihat penampilanku sekarang. Aku sudah mengenakan jilbab, aku sudah menutup semua auratku, seperti yang kamu inginkan dahulu. Tapi kamu jangan marah, ya… kalau aku masih tetap suka difoto, itu karena gara-gara kamu dulu suka memotretku. Kan, kamu yang mengajariku bagaimana bergaya di depan kamera ala model papan atas, hehehe..” aku tertawa kecil kalau ingat dahulu aku dan dia suka bertingkah gila-gilaan. Memotretku dan memintaku berpose dan bergaya seperti model papan atas, dan dia dengan kameranya terus membidik wajahku. “Sayang…sekarang kalau mau narsis gak perlu pakai kamera lagi, cukup pakai hp. Hp zaman kita dulu belum ada kamera, kalau sekarang udah canggih. Bahkan hp sekarang udah bisa dibuat untuk memotret segala macam momen yang kamu inginkan dan hasilnya sama persis dengan kamera yang kamu miliki dahulu, bahkan jauh lebih bagus dari kamera canon dan nikonmu. Tapi kalau mau kamera yang hasilnya sebagus seperti kameramu, hpnya harus mahal… Seperti merk Samsung dan Apple. Terkadang aku berkhayal, seandainya kamu masih hidup, aku yakin, kamu pasti sudah akan mengkoleksi semua barang-barang mahal itu. Karena kamu dan aku sama… sama-sama menyukai barang-barang gadget. Dan sudah pasti aku akan meminjam semua barang-barang gadgetmu itu, karena aku tidak mampu untuk membelinya, hanya kamu yang mampu membelinya, hehehe… Mungkin kamu tidak akan meminjamkannya padaku, tapi akan membelikannya untukku sebagai hadiah ulang tahunku, seperti yang dahulu biasa kamu lakukakan ketika aku berulang tahun. Kamukan selalu memberi kejutan-kejutan yang indah buatku, membelikan sesuatu yang aku idamkan tanpa sepengetahuanku. Dan aku selalu menyukai semua kejutan-kejutan itu. Hanya satu kejutan darimu yang tidak aku sukai dan paling aku benci, yaitu kejutan ketika kamu pergi meninggalkanku untuk selamanya…”
Aku mengusap airmataku yang menetes dengan punggung tanganku ketika mengingat peristiwa di Minggu pagi yang kelabu.
“Sayang… jika suatu hari nanti aku bertemu seseorang yang dipilihkan Allah untukku yang selalu aku minta di dalam doa-doaku, aku harap kamu jangan marah, ya… Karena aku akan merahasiakan semua tentangmu darinya, dan mungkin aku tidak akan lagi mengunjungi rumahmu. Tapi percayalah… aku akan terus mendoakanmu karena kamu satu-satunya sahabat terbaik di dalam hidupku dan sangat berarti di dalam hidupku. Karena kamu banyak mengajariku bagaimana cara mencintai dan menyayangi dengan tulus tanpa pamrih, dan mengajariku bagaimana membedakan cinta yang benar-benar tulus dan mana cinta yang berlandaskan nafsu semata. Aku akan menutup rapat-rapat semua kisah tentang kita darinya. Aku menutupinya agar dia tak merasa kalau aku tak sungguh-sungguh mencintainya. Dan aku tak ingin dia merasa kamu adalah bayang-bayang yang selalu menghantui cinta kami. Aku hanya ingin menghargai dan menghormatinya kalau hanya dia seorang satu-satunya yang terbaik di dalam hidupku setelah kamu.”
Aku terdiam sejenak.
“Sayang… kamu tau, ada lagu bagus. Lagu itu lagu kesukaanku, karena kata-kata dari lagu itu seperti kisah kita. Seandainya kamu masih hidup, pasti kamu menyukainya juga. Dan aku yakin itu akan menjadi lagu kebangsaan kita dan menjadi lagu wajib kita setiap kita merayakan hari pertemuan kita, dimana pertama kali aku dan kamu bertemu, 11 Januari. Ya, judul lagu itu 11 Januari. Sebentar ya! aku akan memutarnya, aku ada menyimpan Mp3 lagu itu di BBku. Kamu tau BB? Hahaha…Pasti kamu gak tau… BB itu singkatan dari BlackBerry, ini hp smartphone, aku bisa buka internet dari sini. dan aku juga bisa berfoto narsis dari sini juga, hehehe..” kataku sambil berbisik. Dan BB ini juga berfungsi bisa sebagai notes buatku jika tiba-tiba aku menemukan ide dari novel-novel yang aku tulis. Oh, ya! aku lupa bilang sama kamu kalau sekarang aku sudah mulai merintis sebagai penulis novel meskipun belum ada novelku yang di terima sama penerbit. Tapi aku akan terus berjuang dan berusaha agar semua novel-novelku diterbitkan. Seperti katamu, aku tidak boleh mudah berputus asa. Aku juga ada menuliskan kisah kita di novelku, dan itu salah satu cerita novel favouriteku. Karena ketika aku menuliskan kisah kita, aku seolah-olah seperti masuk kedalam mesin waktu dengan mundur kembali kebelakang, kemasa-masa bahagia dahulu, masa-masa saat masih bersamamu. Ok, sekarang kamu dengarkan lagunya ya…, kamu pasti suka. Karena aku tau, selera kamu dan aku selalu sama dalam soal musik. Mulai dari Savage Garden, Boyzone, Anton Juwono, Kenny G, Julio Iglesias.”
Kemudian aku meletakkan BBku di samping batu nisannya dan lagu 11 Januari dari group musik GIGI mengalun lembut dengan nada pelan. Aku sengaja mengecilkan volumenya, karena aku pikir tidak etis memutar lagu kencang-kencang di kuburan ini. Aku duduk di sisi kuburannya sambil menatap batu nisannya, seolah-olah aku sedang menatap wajahnya yang sedang tersenyum bahagia mendengar lagu itu. Aku membayangkan ekspresi wajahnya ketika mendengarkan lagu itu, bibirnya akan tersenyum dan mata coklat teduhnya akan menatapku dengan tatapan binar-binar kasih sayang yang tulus.
“Sayang… sepertinya aku harus pulang sekarang. Karena hari sudah mulai maghrib, aku takut kemalaman di jalan,” kataku ketika lagu di BBku sudah berhenti berputar. “Dulu kamu selalu marah jika aku pulang malam, makanya sekarang aku harus pulang. Katamu, diluar sana banyak pria srigala berbulu domba.”
Aku mengusap-usap batu nisannya, seolah-olah aku sedang membelai-belai rambut coklatnya.
“I love you… you’re just the best friend in my life..”
Kemudian aku bangkit dari dudukku dan perlahan-lahan mulai berjalan menunju keluar areal pemakaman. Aku berjalan dengan langkah gemulai dan perasaan sepi mulai kembali menjalari hatiku, airmataku menetes kembali. Tiba-tiba aku merasa seolah-olah dia seperti sedang menatapku dari kejauhan di atas kuburannya. Aku menoleh ke belakang, dan hatiku merasa dia sedang tersenyum menatapku dengan tatapan sendu, sambil berkata kepadaku,
”Sabarlah sayang… semuanya akan indah pada waktunya. Kebahagiaan itu akan kamu jelang. Aku bahagia bila melihatmu bahagia, dan aku bersedih bila melihat hatimu terluka.”

Kamis, 24 Juli 2014

ELEGI KERINDUAN

Pekat malam bergelayut diringi semilir angin yang berhembus lirih
Sayup2 terdengar sebuah sajak kerinduan dari bilik hati
Rindu yang bergelayut pada sang pangeran berkharisma
Cinderella meratap sedih, bilik hatinya selalu bertanya
Mengapa pesona sang pangeran tak jua sirna dari hatinya?
Sedangkan Cinderella sekarang sudah berubah menjadi upik abu
Ketika sang pangeran pergi
Malam semakin kelam
Langit semakin gelap
Bintang-bintang memudar
Rembulan bersembunyi dibalik awan
Upik abu menangis lirih di sudut ruangan kumuh


Senin, 23 Juni 2014

BERJIWA BESAR

Dizaman sekarang ini tidak banyak bisa kita temui orang2 yang berjiwa besar, tapi yang banyak kita temui hanyalah orang2 yang merasa dirinya "PAHLAWAN".
Orang yang berjiwa besar sesungguhnya orang yang berhati tulus. Kenapa saya katakan tulus? Ya tulus! Karena dia mengakui kebenaran dan keunggulan lawannya, jika itu sesuai dengan kata hatinya. Ada berapa orangkah dizaman sekarang ini yang bisa kita temui yang mau berjiwa besar dengan mengakui kebenaran dan keunggulan lawannya? Sulitkan? Malah mereka yang benar2 kalah dan benar2 melakukan kesalahan cenderung tidak mengakui dan cenderung menyalahkan orang lain. Makanya dsini saya katakan kalau orang yang berjiwa besar itu adalah ciri2 orang yang berhati tulus dan ikhlas.
Apa yang saya bahas disini bukan ingin membela dari salah satu capres manapun, saya hanya ingin mengatakan tentang kebenaran yang saya lihat. Tapi kebenaran menurut pandangan mata saya sebagai manusia yang lemah. Kebenaran yang sejati hanyalah milik Allah karena Allah yang Maha Mengetahui isi hati manusia.
Ketika salah seorang capres mengatakan ,"Saya sejutu dengan yang bapak katakan", ini seperti membuka mata hati saya, apakah saya juga bisa berani berkata seperti itu di depan rival saya??? Mengakui keunggulan dan kebenaran yang dikatakannya? Sementara rivalnya sendiri tidak pernah sekalipun mengakui keunggulan2nya dan bahkan cenderung menjatuhkannya dengan membuka segala aib dan fitnah dimasa lalunya yang kebenaran dari aib dan fitnah itu belum tentu benar. 
Setiap manusia pasti mempunyai sisi2 kelemahan dan kekurangan tapi  dibalik itu semua hal yang paling terpenting hanyalah KEJUJURAN DAN KETULUSAN hati seseorang. Karena kejujuran dan ketulusan itu akan membuatnya selalu berjiwa besar dan merupakan kunci dari keikhlasannya dalam berbuat suatu kebaikan untuk orang banyak.
Orang yang tidak pernah membalas meskipun dihujat dan difitnah adalah ciri orang yang berjiwa besar, karena dia yakin selalu ada Allah yang menjadi pelindungnya, "God never sleeps". 
Sementara orang2 yang selalu merasa dirinya "PAHLAWAN" mesti kita pertanyakan lagi. Kalau dia memang merasa dirinya seorang pahlawan dan orang yang tulus serta ikhlas, dia tidak akan pernah berkata apa yang sudah diperbuatnya, karena dia tidak ingin penilaian manusia tapi dia hanya ingin penilaian Allah.
Berpikirlah kita secara bijak dan cerdas, siapakah yang sebenarnya yang terbaik utnuk menjadi pemimpin di negara kita ini???


Senin, 09 Juni 2014

DEBAT CAPRES DAN CAWAPRES

Bagi saya malam ini merupakan malam yang sangat ‘hot’, dan memang kebetulan udara lagi panas ditambah lagi dengan penuh sesaknya TL dan status tentang debat capres/cawapres. Suasana malam ini saya katakan ‘hot’ karena penuhnya TL dan komen2 status di media social yang saling hujat, saling maki, saling menjatuhkan dan hingga saling hina antar Ras, bahkan saling gontok2an.
Mendadak malam ini semua rakyat Indonesia menjadi genius karena ahli dalam bidang politik. Itu terlihat dengan komentar2 dan status2 mereka di media social ketika menonton tayangan debat capres/cawapres tadi.
Saya jadi berpikir, kalau anda memang benar2 genius dan ahli dalam bidang politik, ketika posisi anda diletakkan pada posisi capres/cawapres yang sedang berada dipodium malam ini, apakah mulut anda masih bisa bijak dan lancar untuk berbicara??? Kalau ditanya saya, terus terang saya tidak akan sanggup karena saya sadari kwalitas otak saya yang pas2an. Bayangkan! Anda harus bisa menjawab setiap pertanyaan yang diajukan dalam waktu 3 menit (eh, betul gak 3 menit?? ), dan dalam waktu yang sesingkat itu anda harus bisa tetap tenang dan bisa menguasai emosi, karena terkadang lawan poltik anda menyulut/memancing emosi anda. Dan orang yang genius bukan berarti orang yang bisa memanage emosinya. Terkadang orang yang memiliki otak pas2an, tapi karena bisa memanage emosinya malah terlihat menjadi lebih genius, karena ketenangannya hingga bisa menjawab semua pertanyaan dengan gampang dan tertata hingga mengena pada sasarannya. Bisa anda bayangkan???
Masing2 malam ini hampir semua rakyat Indonesia saling menjagokan capres/cawapresnya hingga ujung2nya kembali saling hujat, saling maki, saling hina ras di media social. Semua menjadi ajang saling menjatuhkan dengan ditambahkan bumbu2 berita yang dikutip dari ‘kampanye hitam’.
Seandainya semua rakyat Indonesia menyadarinya, bahwa apa yang telah mereka lakukan malam ini sudah menunjukkan kemata dunia kwalitas orang2 Indonesia yang sebenarnya. Kwalitas yang sangat mudah di adu domba. Lupakah kalian dengan politik pemerintah Belanda zaman dahulu? ‘Devide Et Impera’àPecah belah dan kuasai. Sadarkah kalian apa yang sedang terjadi di Indonesia sekarang ini tidak lain karena adanya politik Devide Et Impera? Coba kalian lihat, di bagian mana di Indonesia ini yang tidak saling ribut, salin hujat dan saling pecah belah? Dan lupakah kalian dengan ucapan yang pernah diucapkan pada film G30S/PKI “Kita bergerak tanpa bentuk macam hantu”. Disini saya katakan bukan tentang PKInya tapi tentang politik untuk menghancurkan! Dimana sekarang ini politik untuk menghancurkan stabilitasi keamanan di Indonesia hanya dengan 2 cara yang sangat mudah yaitu ‘Bergerak tanpa bentuk dan Devide Et Impera’.
Coba buka mata dan hati pikiran kita masing2, apa keuntungan yang kita dapat dari saling ribut, saling hujat? -à KEHANCURAN UNTUK BANGSA INI.
Come on…! Seluruh rakyat Indonesia, berpikirlah lebih bijak dan cerdas dalam mengungkapkan/mengeluarkan pendapatnya, sebelum pada akhirnya bangsa lain akan menghancurkan dan menguasai bangsa Indonesia. Jangan sampai sejarah lama terulang kembali…



Kamis, 15 Mei 2014

DI ATAS LANGIT ADA LANGIT

Terkadang manusia ini baru berilmu sedikit sudah merasa dirinya paling pintar, padahal dia belum ada apa2nya. Tetapi orang yang mempunyai banyak ilmu malah cenderung lebih berpura-pura tidak tau atau berpura-pura bodoh, namun orang yang seperti ini sebenarnya wajib diwaspadai. 
Ilmu itu bukan hanya didapat dari sekedar belajar disekolah/perguruan tinggi, bukan juga dari buku-buka yang habis kita baca dalam semalam atau dalam setiap semester. Tetapi ilmu yang paling tinggi adalah ilmu yang didapat dari pengalaman hidup yang kita alami sendiri.  
Lihat saja mereka2 yang sukses yang berhasil menggebrak dunia kebanyakan dari mereka2 yang nota benenya bukan orang2 yang paling unggul di sekolah/di universitasnya, atau malah dikatakan "kurang pintar" Contoh: Thomas Alva Edison, Albert Einstein, Bill Gates, Mark Zunkerberg dan masih banyak lagi yang lainnya. Mereka hanya punya 1% inspirasi dan 99% kerja keras. Dan dari kerja keras ini mereka menemukan banyak pengalaman, dan dari pengalaman2 ini mereka banyak belajar dan mempelajari dari kejadian2 dan kendala2 serta rintangan dan tantangan yang mereka hadapi selama mewujudkan 1% inspirasinya.  
Orang2 yang pintar dari pengalaman membuat mereka tau bagaimana bersosialisasi, bagaimana memahami orang2 disekitarnya, membaca dan memperlajari pikiran orang2 disekitar dan membaca kejadian2 alam dan lingkungannya. Serta mahir dalam memanipulasi orang2 disekitarnya. Orang2 seperti ini tidak mudah terperangkap kedalam jebakan orang2 yang mencoba memerangkap atau mempengaruhi pikirannya. Mereka lebih unggul dari orang2 yang belajar di unversitas karena mereka mempunyai sensitivitas dan aktualitas yang lebih tinggi, baik dari hatinya dan pikirannya. Dan kesemuanya itu hanya bisa diperoleh dari pengalaman hidup yang mereka pelajari bertahun-tahun lamanya.
Dan seseorang yang banyak mengalami pengalaman hidup yang pahit, penuh luka, airmata, dan selalu direndahkan atau dijatuhkan, biasanya mereka lebih peka dan memiliki sensibilitas yang sangat tinggi ketika ada orang yang berusaha mencoba ingin menjebak, memerangkapnya atau mencoba mencuci otaknya. Dan orang2 seperti ini biasanya akan bisa bersikap lebih tenang dan santai dalam menghadapi "musuh2 dalam selimut", bahkan cenderung mereka berpura-pura tidak tau dan bersikap berpura-pura bodoh----> orang2 yang seperti ini jago dalam bidang politik dan ahli dalam menjatuhkan lawan2 politiknya tanpa disadari oleh lawan2 politiknya.
Tapi mengapa mereka yang merasa sudah bersekolah tinggi dan merasa sudah ahli dalam bidang tertentu begitu mudahnya merendahkan dan memandang ringan orang2 yang seperti saya katakan diatas tadi??? Ini merupakan salah satu sikap yang paling bodoh !!!
Orang2 yang bersekolah tinggi dan merasa sudah memahami ilmu yang paling tinggi, cenderung merasa paling hebat dan merasa bisa mengalahkan siapa saja yang ingin dijatuhkan dan dikalahkannya --> ini yang membuat saya selalu tersenyum sinis memandang mereka.
Mengapa mereka tidak berusaha mengambil sifat seperti ilmu padi?? "Semakin berisi semakin menunduk". Dan mengapa orang2 yang merasa sudah mahir dan merasa hebat karena sudah bersekolah tinggi, hingga merasa paling mahir dengan ilmu yang dimilikinya cenderung begitu mudahnya memandang ringan atau memandang rendah ilmu orang2 yang pintar dari pengalaman??? Dan disini saya hanya bisa mengatakan, "karena kesombongan sudah merasuk ke dalam hati mereka".
"Ingatlah, diatas langit ada langit"

Rabu, 14 Mei 2014

*KISAH SEPASANG MERPATI*

Memandang langit diatas rerumputan hijau
terhampar bagaikan permadani dari persia
ingatkah kau kisah tentang sepasang merpati yang melintas diatas wajah kita?
Mengapa kisah kita tidak seperti sepasang merpati?



Minggu, 04 Mei 2014

BENARKAH REINKARNASI ITU ADA???

Maka saya yang penasaran mencoba mencari taunya melalui mbah google, yang katanya mbah google ini tau segala sesuatunya terkecuali jodoh (nah, loh?! :o ). Mengapa saya begitu penasaran dengan yang namanya reinkarnasi? Saya begitu penasaran dengan kata yng satu ini karena di dalam Islam tidak pernah diajarkan tentang kepercayaan akan reinkarnasi. Meskipun sudah banyak orang2 yang membuktikan kebenaran tentang reinkarnsi. Namun apa yang saya ceritakan disini tidak bermaksud untuk menghina dari kepercayaan agama lain yang memercayakan hal ini. Saya hanya memandang melalui dari segi pemahaman agama saya yaitu Islam.
Disini saya menyisipkan sebuah blog http://uuzi21.blogspot.com/2013/11/7-kisah-reinkarnasi-yang-pernah-dialami.html, yang mencoba membuktikan tentang 7 reinkarnasi yang pernah terjadi di dunia ini. Tapi dari sekian banyak kejadian terjadinya reinkarnasi, saya merasa yakin kalau itu semua hanyalah tipu daya jin dan setan yang ingin memerangkapa manusia agar masuk ke dalam kesesatannya. Sebab itulah kita sebagai umat Islam dilarang untuk memercayai semua tentang reinkarnasi, termasuk juga di dalam agama kristen melarang meyakini hal ini.
Di dalam ajaran Islam setiap roh atau jiwa orang yang sudah mati akan dibawa kealami barzah, disitulah para jiwa/roh menunggu hingga kiamat tiba. Jadi jika ada orang yang menanyakan, kenapa orang yang mengalami reinkarnasi bisa mengetahui semua hal2 yang terjadi dimasa lalu padahal dia belum lagi terlahir ke dunia? Disini saya akan menjawab dengan pengetahuan saya yang sedikit. 
Katanya di dalam diri kita selalu ada qorin yang mendampingi kita. Nah, qorin ini selalu meniru segala tingkah laku kita, bisa dikatakan dia adalah kembaran kita tapi tak kasat mata. Jika selama kita hidup di dunia selalu berbuat yang tidak baik, maka qorin kita juga bersifat seperti itu. Tapi jika selama hidup kita selalu berbuat kebaikan, maka qorin kita akan bersifat seperti itu.Mungkin sebab itu ada yang dinamakan jin baik dan jin jahat, karena katanya qorin itu sebenarnya jin. Tapi kalau menurut cerita yang pernah saya dengan dari nenek dan kakek saya, jin itu tidak ada yang baik. Sebaik-baiknya jin tetap saja akan berusaha menyesatkan manusia. Makanya gak usah heran jika kita sering melihat orang yang katanya kerasukan dari Wali Allah atau Syeh, ataupun yang katanya kerasukan orang2 alim zaman dahulu, sebenarnya itu hanyalah tipu daya jin dan setan. Mereka mencoba menyesatkan kita dengan berpura-pura perwujudan dari Wali Allah atau Syeh (hati2 dengan tipu daya setan yang seperti ini).
Saya jadi teringat kejadian yang baru saya alami beberapa hari yang lalu. Dan saya mengalaminya selama 2 atau 3 hari saya tidak begitu ingat karena kejadiannya tidak begitu saya cermati ( tapi baru sekarang saya sadari ).
Kira2 seminggu yang lalu, saya selalu terkenang dengan seseorang dimasa lalu yang sudah lama tiada. Begitu teingatnya sampai saya susah untuk mengontrol perasaan saya. Tanpa sebab-musabab saya bisa menangis sendirian, seolah-olah saya bisa melihat kejadian2 yang terjadi pada dirinya dimasa lampau. Sulit saya mengatakan dan menerangkan perasaan saya waktu itu, intinya termenung selalu. Dan anehnya setiap menjelang maghrib, tiba2 tengkuk saya bisa terasa berat dan pegal sekali (bukan karena gejala penyakit darah tinggi atau darah rendah, ya... Kalau yang ini bisa dibedakan) Dan itu timbul disaat ingatan tentangnya begitu kuat, meskipun saya berusaha mencari kesibukan dengan membuka-buka internet. Saya jadi teringat kata papa saya, jika tengkuk tiba2 terasa sakit dan berat, walau kita tak merasa sedang terkena gejala suatu penyakit, bisa jadi itu tanda2 ada perbuatan jin dan setan yang berusaha mau merasuk ke tubuh. Dan saya juga sering melihat tayangan ditelevisi acara "dunia lain", jika pesertanya mulai kerasukan, tanda2nya seperti itu. Segera saya memperbanyak membaca istghfar, dan Alhamdulillah hilang dengan sendirinya tanpa harus minum obat atau tanpa harus dipijat. Saya mulai berpikir, apakah ini pekerjaan dari qorinnya dia? Yang berusaha untuk masuk ke tubuh saya dan ingin "reinkarnasi" kedalam tubuh saya tapi dalam wujud yang berbeda. Karena saya tau, seseorang yang dimasa lalu itu, orang yang baik dan soleh, jadi saya pikir itu tidak mungkin pekerjaannya. Mungkin si qorin merasa kehilangan sosok tuannya dan berusaha "reinkarnasi" kedalam tubuh saya. Sebab itu dia berusaha untuk masuk kedalam tubuh saya melalui dimensi lain dengan mencoba mencari kesempatan disaat tubuh, pikiran dan kejiwaan saya sedang melemah dan kosong.
Begitu juga dengan orang2 yang konon katanya mengalami reinkarnasi. Mereka dengan mahir dan tepatnya menceritakn secara detail kejadian2 dimasa lalu dari pengalaman hidup jiwa orang yang masuk ke tubuhnya. Siapa lagi kalau itu bukan pekerjaan jin dan setan yang sudah masuk kedalam tubuh orang yang bereinkarnasi itu ketika tubuh, pikiran dan jiwanya sedang kosong dan melemah (mungkin sebab itu juga kita dilarang melamun dan termenung).
Jadi kesimpulannya:"Reinkarnasi itu tidak pernah ada, tapi itu hanyalah tipu daya jin dan setan yang merasuk kedalam tubuh seseorang ketika tubuh, jiwa dan pikirannya sedang melemah, yang akhirnya jin dan setan jadi menguasai jiwa, pikiran dan tubuhnya."
Selagi lagi saya tekankan, di dalam Islam tidak ada yang namanya "REINKARNASI".

Selasa, 22 April 2014

MIMPI

   Sahabatku datang menjemputku dengan sebuah kendaraan bus, tapi penghuni di dalam bus itu hanya aku dan dia. Dia tersenyum kepadaku, menjemputku di depan kampus lamaku.
   "Aku datang menjemputmu, naiklah!" katanya sambil tersenyum.
   "Sebentar, aku mempersiapkan bekal untuk diperjalanan kita nanti," jawabku.
  "Kamu tak memerlukan bekal, disana sudah tersedia segala-galanya apa yang kamu mau dan kamu inginkan," jawabnya.
   Aku tersenyum.
   "Kenapa baru sekarang kamu menjemputku? Dari sekian lama penantianku?" tanyaku padanya.
  "Karena baru sekarang saatnya tiba. Sekarang kamu sudah pantas untuk dijemput," jawabnya sambil tersenyum. 
   Senyum itu, senyum yang tidak pernah berubah selalu memesona.
  Aku dan sahabatku berjalan bergandengan tangan menuju bus. Bus yang akan membawaku dan dia pergi. Aku tak tahu kemana sahabatku akan membawaku pergi, aku hanya menurut saja. Saat itu yang kurasakan hanyalah kebahagiaan, kebahagiaan yang dulu pernah hilang bertahun-tahun lamanya.
  Di sebuah kamar di dalam sebuah rumah, terdengar jeritan dan raungan tangisan. Tangisan kesedihan untuk kepergian orang yang mereka sayangi Pergi untuk selamanya...


  

Sabtu, 22 Februari 2014

~ HUJAN RINDU ~

Hari ini hujan rindu turun begitu derasnya hingga aku lupa untuk memayungkan hatiku

Bisakah rindu ini mengalami jeda? Biar aku bisa mengingat kembali, saat2 aku belum 

mengenalmu

Pada setiap bait2 sajakku,selalu ada sekelumit kisah tentangmu

Engkau pernah berkata, kepakkan sayap2 cintamu dan rengkuhlah dia, lupakan aku


Lupakah kau? sayap2 itu telah patah ketika engkau pergi,bagaimana mungkin aku bisa merengkuhnya?


Ah,sudahlah..! aku tak ingin mengenangmu lagi, aku lelah.. 


Sepertinya hujan rindu tinggal gerimis, besok ingatkan aku untuk memayungi hatiku bila hujan rindu bertandang lagi







Sabtu, 15 Februari 2014

PANTASKAH UNTUK DIUPLOAD KE SOSMED?

Semenjak adanya sosmed (social media) semakin banyaknya terlihat orang-orang di zaman sekarang ini kurangnya rasa kepekaannya terhadap sesama. Kalau sosmed itu dibuat untuk suatu hal-hal kebaikan seperti dakwah, kata2 motivasi, saling berbagi ilmu pengetahuan, saling bertanya kabar untuk mempererat silaturahmi dan menambah wawasan pertemanan/persahabatan, aku pikir itu sangat baik. Dan di sosmed juga bisa saling berbagi foto pada sesama teman/sahabat dan kerabat. Baik itu foto2 yang baru diunggah atau foto2 nostalgia untuk mengingat kenangan2 lama yang menjadi kenangan2 yang sangat lucu. Ada juga foto selfie yang sekarang sedang marak. Bagiku sah2 aja kalau seseorang ingin berselfie ria untuk menghibur dirinya sendiri yang mungkin dulunya gagal menjadi foto model *gue banget nih (nah, loh?! ^_^) Tapi sepertinya sosmed cenderung lebih banyak mengupload foto2 pada kejadian yang terkadang tidak perlu untuk dibagikan.
Dulu saya pernah membahas tentang orang2 yang selalu mengupload apa saja yang dimakannya, seolah-olah macam dia saja yang pernah makan enak :p. Tapi disini saya tidak lagi membahas tentang makanan yang diuplod, tapi membahas tentang suatu foto2 yang diupload yang saya merasa bila foto itu diupload terkesan jadi menunjukkan kayaknya kita seperti "bahagia" diatas penderitaan orang lain. Foto apkakah itu? Foto jenazah yang sedang disemayam (mayat yang baru meninggal dan masih disemayam dirumahnya), dirumah orang yang sedang mengalami kedukaan itu. Mungkin si pengupload foto itu mulanya hanya datang melayat kerumah duka untuk turut berbelasungkawa, tapi kemudian terbersit hatinya untuk memfoto mayat yang masih disemayamkan dirumah duka, dan ini juga saya gak abis pikir, apa maksud dan tujuan mereka memfoto jenazah itu? ( apa jenazah itu mau dijadikan model makanya difoto? untung itu jenazah gak protes, kalau protes? bisa2 para pelayat yang datang kesitu pasti pada lari tunggang langgang ketakutan ). Nah setelah di foto merekapun menguploadnya ke sosmed, trus ditambahi dengan kata2 yang seolah-olah sedang sedih, miris atau ikut berduka cita seperti, "Turut berduka cita, kini kita tidak bisa bersama lagi. ternyata Allah lebih sayang padamu" dan berbagai kata2 "lebay" yang seolah-olah sedang menunjukkan kesedihan pada si mayat. Hello...!!! kalau ditanya, dimanakah sebenarnya letaknya kalau kalian ikut bersedih dan berduka cita? Waktu kalian mengupload foto tuh mayat, apa kalian gak lihat keluarga simayat yang disitu sedang menatapi kalian sibuk memngabadikan wajah si mayat dengan camera 360 atau dengan Hp/BB? Apakah kalian tau perasaan keluarganya ketika kalian sibuk memfoto ria wajah si mayat? Bukankah itu terkesan kalian seperti tidak merasa "peka" dengan perasaan orang lain yang saat itu sedang merasakan kesedihan/kedukaan yang maha dahsyatnya karena kehilangan orang yang disayanginya ( kalau aku yang mengalami seperti itu, mungkin sudah saya tinju orang yang sibuk mengupload foto jenazah keluarga saya. Untungnya belum pernah ada kejadian di depan mata saya ). Lagian, apa gunanya mengupload foto jenazah yang sedang disemayam dirumah duka? ( apa anda seorang wartawan pencari berita duka ) Apa anda ingin dipuji kalau kalian manusia yang paling peduli dengan kesedihan keluarga si jenazah? ( Oh, my God! dimana letak rasa kepeduliannya? ). Atau kalian ingin mengatakan kalau kalian ingin memberitahukan bahwa si polan sedang kehilangan anaknya/suami//istri atau dll? Kalau niatnya ingin memberitahu tentang kabar duka cita, cukuplah dengan menyampaikannya dengan status kata2 di sosmed dan tulisakan alamat lengkap dimana jenazah tersebut disemayamkan. Nah, dengan status kata2 pemberitahuan ( tanpa foto ) anda sudah sangat membantu keluarga jenazah yang bersangkutan, berpahala lagi. Mungkin kalau memfotonya atas permintaan keluarga si mayat yang gunanya hanya untuk disimpan sendiri sebagai koleksi pribadi dan untuk sebagai ingatan kenangan terakhir bagi keluarga si mayat, itu masih wajar menurut saya.  
"Cobalah berpikir cerdas dan bijak dengan menggunakan hati nurani"
Ada yang pantas untuk diupload dan ada yang tidak pantas untuk diupload. Oh ya, satu lagi "Jangan upload foto sexi/porno, karena satu orang memandang foto sexi/porno yang anda upload, maka anda sudah ikut menanggung dosa zinah mata mereka. Apalagi semakin banyak orang yang memandangnya, berapa banyak dosa yang akan anda tanggung???" 

Jumat, 07 Februari 2014

AKU MENCINTAIMU DALAM DIAM

“Terkadang kita merasa hidup di dalam sebuah persimpangan, kita tidak tau jalan mana yang akan kita pilih. Apakah harus belok ke kiri atau belok ke kanan, mundur ke belakang atau jalan ke depan. Dalam hal ini, aku tidak ingin menyarankan apa-apa padamu, tapi aku akan memberi sebuah petunjuk. Dan dari petunjuk yang aku berikan ini, kamu bisa mengambil makna yang terkandung di dalamnya. Dengan itu aku berharap kamu bisa dengan bijak, bagaimana cara untuk mengatasi semua masalah yang sedang kamu hadapi.”
Aini menatap Elang dengan serius, mencoba memahami tujuan dari perkataan Elang.
“Jika disuatu persimpangan, belok ke kiri adalah keburukan dan belok ke kanan adalah kebaikan, mana yang akan kamu pilih?” tanya Elang.
“Aku akan belok jalan ke kanan,” jawab Aini.
“Bagus! Jika mundur ke belakang adalah masa lalu dan jalan ke depan adalah masa depanmu, mana yang akan kamu pilih?”
“Aku akan pilih jalan ke depan,” jawab Aini.
“Jika belok ke kiri merupakan jalan pintas untuk bisa jalan ke depan yang berarti masa depanmu. Sedangkan belok ke kanan penuh dengan jalanan yang berliku terjal, banyak onak dan kerikil-keriki tajam, disertai badai taufan yang akan siap menghantam dan menghempaskan tubuhmu kapan saja dan kemudian jalan itu mengharuskanmu memasuki sebuah lorong, yang mana lorong itu adalah jalan untuk mundur kembali kebelakang. Namun, walau lorong itu mengharuskanmu mundur kembali kebelakang, tapi hanya melalui lorong itulah jalan satu-satunya yang bisa membawamu jalan menuju ke depan yang berarti masa depanmu. Mana yang akan kamu pilih?” tanya Elang.
“Aku akan tetap belok ke kanan meskipun banyak aral melintangnya dan mengharuskan ku sesaat kembali mundur kebelakang,” jawab Aini.
“Nah, begitulah kehidupan ini. Untuk meraih sesuatu yang baik yang di ridhoi oleh Allah, kita harus melalui banyak ujian-ujian hidup. Bahkan terkadang kita harus sejenak mundur kembali kebelakang. Yang dimaksud dari mundur kembali kebelakang tidak hanya harus tentang masa lalu, tapi mempunyai makna yang lain juga yaitu saat kita harus merasa terjatuh dulu. Dari terjatuh itu kita bisa belajar untuk memperbaiki semua kesalahan yang pernah kita perbuat. Hanya orang-orang bodoh yang tidak bisa memaknai arti kata “terjatuh”. Dan masa lalu juga sebagai pelajaran untuk memperbaiki segala kesalahan yang pernah kita perbuat agar tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Jadi, apa yang sekarang sedang kamu hadapi anggaplah sebagai ujian kecil guna untuk mempersiapkan dirimu menghadapi ujian-ujian yang lebih besar lagi. Semakin besar ujian yang diberikan Allah padamu, maka itu sebagai bukti semakin besar kecintaan Allah padamu. Berarti di mata Allah, kamu adalah umatNya yang sangat istimewa. Hanya satu pesanku buatmu, jika suatu hari nanti Allah memberikan ujian hidup yang teramat berat bagimu. Ingatlah! Janji Allah itu pasti. Tetaplah terus istiqomah walau apapun yang terjadi, teruslah memperbaiki diri ke jalan yang lebih baik lagi, jalan yang di ridhoi oleh Allah.”
Aini hanya tertunduk diam tercenung, mencoba merenungi dan meresapi semua kata-kata Elang. Hanya airmatanya yang masih terus meleleh di pipinya yang mulus. Namun, ada perasaan damai dihatinya begitu mendengar semua kata-kata Elang, yang terasa begitu mengena dihatinya.

“Terimakasih Elang, kamu sudah mau menjadi sahabat terbaikku. Akan selalu ku ingat semua kata-kata mu, entah apa jadinya diriku jika tidak ada kamu,” jawab Aini menatap Elang dengan mata basah, sambil tersenyum meskipun hanya masih sebuah sunggingan.